Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kisah Anne Frank dan Buku Hariannya

Anne Frank dan Buku Hariannya.jpg

Annelies Marie "Anne" Frank adalah seorang perempuan keturunan Yahudi yang lahir pada tanggal 12 Juni 1929 di Frankfurt, Jerman. Ayahnya bernama Otto Frank dan ibunya bernama Edith Frank, Anne juga punya seorang saudara perempuan yang lebih tua 3 tahun darinya bernama Margot Frank. Pada tahun 1933 saat usianya 4,5 tahun, Anne dan keluarganya terpaksa pergi dari Jerman dan menetap di Amsterdam, Belanda karena Jerman sudah dikuasai Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler. Partai Nazi sendiri sangat anti terhadap bangsa Yahudi.

Keluarga Anne.jpg
Foto lengkap keluarga Anne yang diambil pada tahun 1941 di Merwedeplein, Amsterdam.

Pasca kepindahan keluarga Anne ke Belanda mereka awalnya hidup bahagia. Sang ayah punya pekerjaan yang stabil dan Anne serta kakaknya juga berprestasi di sekolah. Sayangnya kehidupan bahagia mereka tak berlangsung lama. Saat pasukan Nazi mulai menguasai Belanda, bangsa Yahudi disana mulai terancam termasuk keluarga Anne. Nazi menerapkan berbagai peraturan yang memberatkan para Yahudi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun merasakan beratnya sistem aturan pada masa tersebut. Mereka akhirnya bersembunyi di sebuah ruangan di tempat kerja ayah Anne yang beralamat di Prinsengracht 263-267, 1016 GV Amsterdam. Ruangan tersebut pintu depannya dihalangi oleh rak buku agar tidak ada yang curiga. Tempat tersebut biasa disebut Achterhuis (dalam versi Bahasa Inggris di buku harian Anne yang sudah diterbitkan sebagai sebuah buku disebut Secret Annex).

Hanya empat karyawan kantor itu yang mengetahui tempat persembunyian keluarga Anne. Salah satunya adalah Miep Gies. Miep sendiri merupakan sekretaris perusahaan Opekta, sebuah perusahaan Jerman cabang Belanda. Kala itu Otto baru saja dipindahkan dari Jerman dan ditunjuk sebagai direktur perusahaan tersebut di Belanda. Miep sempat menolak bergabung dengan asosiasi perempuan Nazi, paspornya tak berlaku, dan ia dideportasi ke Austria. Namun Miep kemudian menikah dengan Jan Gies yang kemudian membuatnya mendapatkan kewarganegaraan Belanda dan terhindar dari deportasi. Pasangan Gies kemudian menjadi sahabat dekat keluarga Anne dan memberikan banyak sekali bantuan selama keluarga Anne berada dalam persembunyian mereka selama lebih dari 2 tahun.

Sebelum mereka mulai bersembunyi di Achterhuis, pada ulang tahun Anne yang ke-13 pada tanggal 12 Juni 1941 ia mendapatkan hadiah berupa buku harian dari ayahnya. Buku harian yang mulai ditulis pada tanggal 20 Juni 1941 ini diberi nama Kitty, namun ternyata selain nama itu, Anne juga menamai diary-nya itu Pop, Jackie, Phien, Emmy, Jarian, Jetty, Conny, dan Loutje. Nama-nama tersebut diambil Anne dari tokoh-tokoh yang ditemukan dalam buku-buku Belanda terkenal karangan Cissy van Marxveldt.

Saat masa persembunyiannya itu ia sering menuliskan kesehariannya dalam buku harian tersebut. Ia memulai dengan menuliskan larangan-larangan bagi kaum Yahudi seperti pelarangan menonton bioskop. Itu membuatnya sedih karena ia sangat suka menonton film. Ada juga peraturan anak-anak wajib belajar di sekolah khusus Yahudi yang membuatnya berpisah dengan kawan-kawannya. Pada diary-nya, Anne menceritakan keinginannya untuk menjadi jurnalis. Ia pun mulai menulis ulang diary-nya dengan harapan supaya buku itu dapat diterbitkan sebagai novel setelah perang berakhir. Selain keluarga Anne, tempat persembunyiannya itu juga ditempati keluarga Yahudi lainnya yang menghindar dari pasukan Nazi. Peter, yang juga salah satu pengungsi di tempat tersebut berhasil mencuri hati Anne. Awalnya mereka sering cekcok, tapi seiring berjalannya waktu, bunga-bunga cinta mulai bersemi di hati kedua remaja itu. Anne pun mendapatkan ciuman pertamanya dari Peter.

Saat masa persembunyiannya, Anne merasa sangat terkekang. Anne sangat merindukan sinar matahari, berjalan di atas rumput, pergi jalan-jalan, dan juga melihat langit. Masa mudanya terenggut karena ia hanya terkurung dalam ruangan rahasia tersebut. Anne sempat terekam dalam sebuah video. Dalam video itu terlihat Anne tengah bersandar dan mengintip ke bawah dari jendela yang berada di lantai atas. Anne tengah melihat pasangan pengantin baru yang berada di jalan. Pengantin perempuan itu kebetulan adalah tetangganya, ia tinggal di lantai 2 Merwedeplein No. 39, sementara keluarga Frank berada di No. 37. Video tersebut diambil pada 22 Juli 1941.


Diary Anne berakhir pada tanggal 1 Agustus 1944. Tiga hari setelahnya, pada tanggal 4 Agustus 1944, tempat persembunyian keluarga Anne akhirnya diketahui oleh tentara Nazi. kabarnya ada yang memberitahu kepada tentara Nazi tentang tempat tersebut, namun kebenaran tentang bagaimana tempat persembunyian tersebut terbongkar masih menjadi misteri.

Setelah keluarga Anne tertangkap mereka dipindahkan ke kamp konsentrasi. Anne kemudian dikirim ke Westerbork, sebuah kamp konsentrasi di Belanda sebelum akhirnya dideportasi ke Auschwitz-Birkenau. Anne dan Margot selamat di kamp Auschwitz di mana menurut kabar banyak warga Yahudi yang tewas. Anne akhirnya meninggal di kamp konsentrasi Bergen-Belsen pada 1945, mereka diduga meninggal karena terkena penyakit tifus yang menyerang kamp tersebut. Tanggal tepatnya Anne meninggal tidak diketahui. Sementara kakak dan ibunya sudah meninggal terlebih dahulu. Kamp konsentrasi tersebut dibebaskan oleh Angkatan Darat Inggris pada 15 April 1945.

Miep menemukan buku harian Anne sudah berceceran di lantai pasca penggerebekan. Ia pun mengumpulkannya dan memberikannya pada Otto. Sebenarnya Margot juga menulis sebuah buku harian, namun tak pernah ditemukan. Buku harian Anne pun akhirnya diterbitkan pada tahun 1947 sebagai sebuah buku oleh sang ayah, Otto, seperti keinginan Anne dulu. Otto sendiri adalah satu-satunya orang dari keluarga Anne yang selamat dari kamp konsentrasi saat perang usai. Buku yang diberi judul The Diary of a Young Girl itu menjadi fenomenal sampai diterjemahkan ke 70 bahasa di dunia. Buku tersebut juga sudah diadaptasi menjadi drama dan film. Berkat buku itu juga Anne menjadi salah satu korban Holocaust yang paling sering dibicarakan, bahkan dibangun Anne Frank House, sebuah museum yang didedikasikan untuk Anne. Museum tersebut berada di Prinsengracht 263-265 Amsterdam, Belanda, di dalamnya terdapat ruangan Achterhuis dan buku harian asli Anne. Pada 2013 dan 2014, museum tersebut menjadi museum ketiga paling banyak dikunjungi di Belanda.

Kini buku harian tersebut menjadi salah satu gambaran bagaimana mengerikannya kisah tragedi Holocaust ini. Dalam buku harian Anne setiap orang diberikan nama samaran termasuk untuk dirinya sendiri. Anne memiliki beberapa nama samaran pilihannya, seperti Anne Aulis dan Anne Robin. Sementara itu saudara perempuannya, Margot Frank memiliki nama samaran Betty Robin, ayahnya diberi nama lain Frederik Robin, sementara ibunya Edith Frank memiliki nama samaran Nora Robin. Namun, saat buku diterbitkan semua keluarga Anne diubah menggunakan nama aslinya sementara yang lainnya dibiarkan menggunakan nama samaran.

Ada beberapa halaman misterius di buku harian Anne. Halaman tersebut ditutupi dengan lembaran kertas cokelat yang direkatkan, mungkin Anne sengaja melakukannya karena tidak ingin ada orang lain yang membacanya. Dengan teknologi yang sudah maju sekarang ini isi halaman tersebut akhirnya bisa diketahui tanpa merusak halaman aslinya. Isi halaman yang diketahui berkat pemindaian digital tersebut ternyata adalah 4 "lelucon nakal" dan pemikirannya tentang seks. Anne yang masih muda sepertinya juga penasaran tentang pendidikan seks. Tulisan yang ditulis pada tanggal 28 September 1942 tersebut terang-terangan membahas periode, mekanisme seks, dan pemahamannya tentang prostitusi yang pernah didengarnya melalui ayahnya. "Aku akan menggunakan kertas ini untuk menulis lelucon nakal," tulis Anne di awal paragraf. Tentang prostitusi, ia menulis, "Semua pria, jika mereka normal, pergi dengan wanita, wanita seperti itu menyapa mereka di jalan dan kemudian mereka pergi bersama. Di Paris mereka memiliki rumah besar untuk itu. Papa ada di sana." Sementara pada subjek periode, dia mengatakan mengenai tanda bahwa dia sudah" matang" untuk memiliki hubungan dengan seorang pria tetapi seseorang tidak melakukan itu tentu saja sebelum seseorang menikah.

"Siapa pun yang membaca tulisan tersembunyi Anne yang telah ditemukan tidak akan mampu menahan senyum," kata Frank van Vree, direktur Institut Belanda untuk Perang, Holocaust dan Studi Genosida. Van Vree memberi salah satu contoh lelucon nakal yang dituliskan Anne, "Apakah ada yang tahu mengapa gadis-gadis Jerman berada di Belanda? Sebagai kasur untuk para prajurit," tulis Anne.

Baca juga: Misteri The Silent Twins, Si Kembar Yang Tak Mau Bicara

"Anne Frank menulis tentang seksualitas dengan santai. Ia sama seperti remaja lain yang penasaran akan hal ini," kata Ronald Leopold dari museum Anne Frank House, Amsterdam, Belanda. Keputusan untuk menerbitkan catatan yang disembunyikan Anne, disebut pihak Anne Frank House tidak akan mengubah pandangan publik terhadap Anne.

"Orang mati menerima lebih banyak bunga daripada orang hidup karena penyesalan lebih kuat daripada rasa syukur." - Anne Frank


Referensi:
www.wikipedia.org
www.intisari.grid.id
www.grid.id
www.boombastis.com
www.merinding.com
www.m.liputan6.com
www.m.cnnindonesia.com
www.m.bisnis.com
www.sains.kompas.com

Keywords: anne frank diary, house, adalah, quotes, movie, book, das tagebuch der anne frank, kisah, cerita, yahudi, nazi, pembantaian, holocaust

Posting Komentar untuk "Kisah Anne Frank dan Buku Hariannya"