Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Misteri Fur Elise dari Beethoven

Misteri Lagu Fur Elise.jpg

Berbicara soal musik klasik mungkin sudah bukan zamannya lagi. Harus diakui untuk saat ini musik di era modern seperti EDM, rock, dan pop lebih digemari ketimbang musik klasik. Saya sendiri tidak terlalu tertarik dengan musik klasik namun saya percaya masih ada orang yang suka mendengarkan musik klasik. Bahkan, ada beberapa musik klasik yang sepertinya akan selalu disukai oleh orang-orang dari generasi ke generasi, sebut saja "Canon in D" dari Johann Pachelbel dan "Fur Elise" dari Beethoven. Setidaknya sampai menulis tulisan ini hanya dua musik klasik itu yang saya sukai dan yang akan kita bahas di sini adalah salah satunya yakni Fur Elise dari Beethoven.

Sebelum ke musiknya mari kita mengenal sang penciptanya, Beethoven.

Tentang Beethoven


Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano "Fur Elise". Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn dari tahun 1752. Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich. Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi "anak ajaib" seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe. Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya. Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi "Mozart" yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.

Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organ dan harpsichord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.

Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbebani mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.

Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.

Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarier di sana sampai ia meninggal.
Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada tahun 1796.

Di usia empat puluhan, pendengaran Beethoven sama sekali tidak berfungsi. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit dipahami. Sejak itu dia menciptakan musik tapi hanya untuk dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah mengatakan kepada seorang kritikus musik, “Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu.”

Pada tahun 1826, Beethoven mengalami demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh penyakit gagal ginjal. Pada tanggal 26 Maret 1827 akhirnya Ludwig van Beethoven meninggal dunia.

Semasa hidupnya Beethoven telah menghasilkan 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi. Tetapi, yang lebih penting dari jumlahnya adalah kualitasnya.

Musik Fur Elise



Seperti komposer lain, Ludwig van Beethoven jarang memberi nama hasil komposisinya dengan menggunakan nama sendiri. Kebanyakan komposer klasik punya nama sendiri untuk hasil karyanya, penamaan karya para komposer terinsipirasi dari musik yang dimainkan dan nada kunci di mana karya mereka dimainkan. Nama lain dari lagu Fur Elise adalah "Klavierstücke" (WoO 59) yang secara harfiah diterjemahkan menjadi "piano piece" dari Jerman.

Jika kalian pernah melihat partitur aslinya, pada partitur itu tertulis "Fur Elise, Bagatelle in A minor, WoO 59". Bagatelle maksudnya pendek dan berprogresi secara tidak terduga. "Fur Elise" dimulai dengan nada-nada yang lembut, mengalun, melenakan di bagian pertama kemudian terpecah menjadi progresi yang mengejutkan dan tak terduga di bagian kedua dan ketiga.

Bentuk komposisi seperti ini dinamakan rondo. Dalam rondo, tema pertama dimainkan, kemudian tema kedua diperkenalkan dan dikembangkan. Sebelum tema ketiga masuk, komposisi kembali lagi ke tema pertama dan akhirnya diakhiri kembali di tema pertama setelah melalui tema ketiga yang tak terduga.

A minor tentu saja adalah kunci dasar yang dimainkan. Dalam musik modern, tanda kunci (key signature) A minor tidak terlalu dikenal karena nada dasar ini sama saja dengan nada dasar C yang terkenal. A minor adalah bentuk sedih dari tangga nada C mayor.

WoO 59 ini seperti tanda air yang ditulis dalam setiap karya seorang fotografer. O adalah opus (bahasa Latin) yang kira-kira berarti karya. Masalahnya, Beethoven hanya menomori karyanya hanya untuk karya-karya besar dan penting saja seperti misalnya "Grand Symphonies" atau "Piano Sonata". Karya yang lebih kecil seperti "Fur Elise" ini tidak memiliki nomor opus/karya, sehingga orang memberikan tanda untuk "Fur Elise" sebagai WoO: tanpa nomor karya.

Di beberapa daerah di Taiwan, Iran dan mungkin di beberapa negara lain, nada tersebut dimainkan oleh truk sampah untuk memperingatkan orang-orang agar membawa sampahnya keluar untuk diangkut. Di Brazil dan Turki, nada tersebut dimainkan oleh truk yang menjual gas untuk memberitahu orang-orang bahwa truk sudah dekat.

Siapa Elise sebenarnya?


"Fur Elise" adalah bahasa Jerman yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka artinya "Untuk Elise", lalu siapa Elise sebenarnya? Banyak teori mengenai jati diri Elise, bahkan ada salah satu kisah mistis tentang Elise dalam lagu ini. Berikut kisahnya;

Namaku Elisa. Umurku baru 13 tahun. Aku cinta banget sama piano. Aku tinggal di London. Selain piano, aku gak bisa melepaskan boneka Teddy Bear hadiah dari kakak kelasku, James. James adalah seorang murid SMA, dia pacar kakakku, Elena.

Aku menderita penyakit kelainan jantung, tapi gak ada yang tahu soal ini selain keluargaku. Aku sebetulnya mencintai orang yang sama dengan kakakku, yaitu James. Tapi ga ada satupun yang tahu selain pianoku, tempat curahan hatiku. Aku sadar, umurku gak lama lagi, umurku sudah gak panjang. Apalagi ga ada yang ngerawat aku di rumah. Aku hanya tinggal dengan kakakku yang cuek. Aku memang orang kaya. Tinggal di rumah yang seperti kastil mewah, tapi itu ga bisa menghadirkan kebahagiaan. Rumah yang kotor. Pembantu tidak ada yang tahan satupun. Entah mengapa, mereka bilang ada hal aneh dan ada perempuan misterius yang selalu menghantui mereka, yang selalu mengikuti aku kemana aku pergi. Terkecuali saat malam, jka semua tertidur lelap. Ia pergi dari belakangku dan menghantui seisi rumahku.

Hingga suatu saat, entah mengapa aku bermimpi, jemariku menari sendiri di atas piano, memainkan lagu "Fur Elise" dengan lancar dan tanpa salah sedikitpun, padahal aku tidak bisa memainkannya. Aku bangun dari tidurku. Jam berdentang 12 kali menandakan pukul 12 malam. Kakakku masuk ke kamarku, ia mencurigai boneka Teddy Bear kesayanganku. Ia merusaknya dan akupun menangis, aku tak bisa menahannya. Sehingga aku dibawa ke pianoku, aku disuruh duduk dan memainkan "Fur Elise".

Hal yang sama terjadi, jemariku bergerak dan menari sendiri di atas pianoku. Aku pun kaget. Tiba-tiba kakakku memegang pisau, ia ingin memotong jemariku karena kecemburuannya dan saking curiganya terhadap aku. Dia bilang aku pembawa sial dan susah. Kupejamkan mataku dengan jemari yang masih saja memainkan piano, tapi entah mengapa tiba tiba kakakku terkapar jatuh di lantai dan meninggal. Kini aku melihat sosok perempuan pengganggu itu, tak dapat kupercaya ia adalah arwah perempuan yang tinggal dalam pianoku. Jemariku kemudian berhenti.

Perempuan itu membawakan Teddy Bear-ku yg sudah rusak, ia bilang itu adalah Teddy Bear kematian. Selama boneka itu ada di rumah seseorang, perempuan setan itu juga ada di rumah pemilik Teddy Bear tersebut. Itulah mengapa James memberikannya padaku. Kebetulan juga ia adalah arwah pianis, jadi setelah ia melihat pianoku, ia tinggal didalam pianoku untuk menggerakan jemari setiap orang. Ia dendam kepada setiap orang yang tidak bisa memainkan "Fur Elise".

Dalam sekejap hilanglah nyawa Elisa. Kini, rumah berpenghuni arwah pianis misterius itu tidak pernah dimasuki manusia lagi semenjak kematian Elisa. Sekarang Elisa juga menjadi arwah penasaran yang tinggal di dalam piano, menggantikan arwah pianis yang telah pergi ke piano-piano lainnya, untuk mencari orang yang tidak bisa memainkan "Fur Elise".

Sepertinya cerita tersebut hanya hoaks alias karangan saja. Jadi, jangan terlalu serius menanggapinya, saya juga enggak rela karya seindah "Fur Elise" dikaitkan dengan cerita absurd kaya gitu. Lalu, jika kisah itu hanya karangan lantas siapa Elise sebenarnya?

Banyak orang meyakini kalau judul "Fur Elise" sebenarnya adalah Fur Therese, kesalah pahaman ini terjadi akibat buruknya tulisan Beethoven. Therese yang dimaksud adalah Therese Malfatti, wanita yang ingin dinikahi Beethoven pada tahun 1810. Sayangnya, hal itu tak sempat terlaksana lantaran Therese lebih dulu menikah dengan pria lain sebelum Beethoven sempat menyatakan cintanya. Ia adalah puteri dari saudagar di Wina, Jacob Malfatti von Rohrenbach. Sampai akhir hayatnya, Beethoven tidak pernah menikah dengan wanita lain. Ketika karya tersebut dipublikasikan tahun 1865, penemunya, Ludwig Nohl, salah menyalin judulnya sehingga menjadi "Fur Elise" dan autograph-nya hilang.

Melodi pembuka "Fur Elise" yang terkenal menjadi petunjuk inisial wanita yang dicintai Beethoven. Melodinya dimulai dengan nada E - D# - E, atau enharmonisnya E - E♭ - E, dibaca E - Es - E, huruf yang menjadi nada lagu dari nama ThErESE atau bahkan EliSE.

Jika merujuk pada teori ini maka bisa dibilang "Fur Elise" adalah musik patah hati. Jika disebut musik patah hati maka wajar saja, alunannya memang terkesan mendayu-dayu di beberapa bagian. Bahkan, jika didengarkan oleh kalian yang sedang dalam kondisi galau maka dijamin kadar kegalauan kalian akan bertambah.

Pada tahun 2009 seorang peneliti Beethoven bernama Klaus Martin Kopitz membuat klaim bahwa Elise mungkin adalah julukan bagi penyanyi opera yang bernama Elisabeth Rockel, seorang komposer yang bertemu dengan Beethoven beberapa tahun sebelum komposisi ini diciptakan. Dikisahkan bahwa Rockel sangat menikmati persahabatannya dengan Beethoven namun kemudian dia menikah dengan teman sekaligus saingan Beethoven yakni Johann Hummel Nepomuk. Klaus menemukan sejumlah catatan di St Stephen's Cathedral di Vienna, menyatakan bahwa Rockel memang mungkin telah dikenal sebagai Elise setidaknya di kalangan masyarakat Wina. Menurut Klaus, catatan yang tertera di gereja pada saat pembaptisan anak pertama Rockel pada tahun 1814, sang anak diberi nama Maria Eva Elise.

Pada tahun 2014, seorang musikologi asal Kanada bernama Rita Steblin mengemukakan pendapat jika Elise yang dimaksud dalam judul "Fur Elise" adalah Elise Barensfeld. Rita beranggapan "Fur Elise" didedikasikan Beethoven untuk Barensfeld, wanita yang ia kenal semasa remajanya.

Baca juga: Misteri Lagu Alejandro dari Lady Gaga

Dalam teori lain dijelaskan bahwa nama Elise sendiri digunakan sebagai sebuah istilah umum untuk pengganti kata "Sayang", jadi bisa dibilang bahwa nama Elise digunakan sebagai panggilan sayang oleh sebagian orang termasuk digunakan pula oleh Beethoven. Namun ternyata hal ini tidak di dukung klaim yang membebenarkan teori ini, sejarah dedikasi seorang Beethoven dikatakan tidak membuktikan bahwa dia seorang yang romantis yang menggunakan istilah-istilah seperti ini.

Referensi:
www.wikipedia.org
www.thesherlock.blogspot.com
www.megamein.com
www.ajainfo.blogspot.com
www.kepompong-dewi.blogspot.com
www.dionisiusrdty.blogspot.com
www.rud-arsenio.com

Keywords: fur elise piano, beethoven, piano sheet, pianika, chord piano, not angka, mp3, komponis musik klasik dari jerman pencipta lagu piano fur elise, beethoven deaf, virus, symphony 9, film, dog

Posting Komentar untuk "Misteri Fur Elise dari Beethoven"