Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Film-Film Survival Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 1)

Film-Film Survival Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 1).jpg

Film survival adalah jenis film dimana karakter-karakternya mencoba bertahan hidup dari bahaya atau keadaan yang sulit. Jenis film yang satu ini sering dikombinasikan dengan berbagai jenis film lainnya seperti film bencana, film monster, atau film distopia tergantung apa yang menjadi ancaman untuk kelangsungan hidup para karakternya.

Film bertemakan survival menarik untuk ditonton karena kerap memberikan ketegangan yang luar biasa dan konsep ceritanya yang cukup menarik, meskipun tidak semua film survival memiliki kualitas yang bagus. Banyak film survival yang diangkat dari kisah nyata yang membuat orang-orang semakin penasaran dengan film tersebut.

Film-film survival kebanyakan punya beberapa adegan kekerasan dan bisa dibilang ekstrem untuk anak-anak jadi lebih baik jauhkan anak-anak dari film bertemakan survival.

Jika kalian sedang mencari film survival yang keren kalian tidak salah tempat, di sini saya akan memberikan rekomendasi film-film bertemakan survival terbaik sepanjang masa. Saya akan mengurutkan berdasarkan tahun rilisnya bukan dari yang terburuk ke yang terbaik ataupun sebaliknya.

Postingan ini akan panjang jadi saya akan membaginya menjadi beberapa bagian. Daftar ini bersifat subjektif, jadi pasti ada yang setuju dan tidak dengan daftar yang saya buat ini. Jika kalian punya daftar sendiri tentang film survival terbaik silakan tulis di kolom komentar.

Berikut Daftar Film-Film Survival Terbaik Sepanjang Masa Versi AzizPedia


Alive (1993)

Alive (1993).jpg

Film "Alive"diambil dari kejadian nyata jatuhnya pesawat Uruguayan Air Force Flight 571 yang mengangkut tim rugbi Uruguay pada tahun 1972. Pesawat itu jatuh di Pegunungan Andes yang bersalju. Para penumpang yang selamat harus berusaha bertahan hidup sampai bantuan datang namun bantuan tidak kunjung datang. Karena tidak adanya makanan di pegunungan bersalju tersebut, mereka yang selamat sampai harus memakan daging manusia yang tewas saat kecelakaan untuk bertahan hidup.

Meskipun diceritanya pesawat jatuh di Pegunungan Andes namun lokasi syuting film ini adalah di Pegunungan Purcell di British Columbia, Kanada. Pemandangan indah pegunungan bersalju yang mematikan menjadi sajian yang memanjakan mata di "Alive".

"Alive" diarahkan oleh sutradara Frank Marshall dengan skenario cerita yang ditulis oleh John Patrick Shanley sementara di bagian produser ada Kathleen Kennedy dan Robert Watts. Film yang di distribusikan oleh Buena Vista Pictures dan United International Pictures ini mendapatkan rating R dari MPAA, sebuah rating yang menurut saya sangat tepat. Meskipun tidak banyak adegan disturbing layaknya di film-film dengan rating R lainnya tapi film ini menyinggung tentang kanibalisme yang tentu saja sangat tabu untuk dibahas.

Apollo 13 (1995)

Apollo 13 (1995).jpg

Melihat dari judulnya mungkin kalian sudah bisa menebak kejadian apa yang diangkat di film ini. Ya, film ini mengangkat kisah nyata kegagalan misi Apollo 13 yang merupakan misi peluncuran manusia ke bulan untuk mengambil sampel bebatuan di bulan namun berubah menjadi misi penyelamatan para astronaut yang berangkat karena kerusakan pesawat yang digunakan.

"Apollo 13" diadaptasi dari buku Lost Moon: The Perilous Voyage of Apollo 13 yang ditulis oleh Jim Lovell dan Jeffrey Kluger. Jim sendiri adalah salah satu astronaut yang berangkat ke bulan pada misi Apollo 13.

Film dibuka dengan kegagalan misi Apollo 1 yang mana merenggut nyawa para astronautnya yakni Virgil I. "Gus" Grissom, Ed White dan Roger B. Chaffee. Mereka bertiga meninggal saat menjalani tes pra penerbangan di Cape Kennedy Air Force Station Launch Complex 34 dan akhirnya misi yang rencanya akan diluncurkan pada tanggal 21 Februari 1967 tak pernah diluncurkan. Dua tahun kemudian pada tanggal 16 Juli 1969, Amerika Serikat lewat Apollo 11 dengan Neil A. Armstrong, Michael Collins dan Edwin E. "Buzz" Aldrin, Jr. sebagai krunya berhasil untuk pertama kalinya mendaratkan manusia di bulan.

Jim Lovell (Tom Hanks), Fred Haise (Bill Paxton) dan Ken Mattingly (Gary Sinise) direncakan akan berangkat ke bulan pada misi Apollo 13. Mereka awalnya adalah tim cadangan namun karena tim utama memiliki masalah kesehatan akhirnya mereka bertiga yang terpilih. Sayangna Ken tak bisa berangkat beberapa hari menjelang peluncuran karena masalah kesehatan, akhirnya dengan waktu peluncuran yang sebentar lagi Ken digantikan oleh Jack Swigert (Kevin Bacon). Jim awalnya tidak setuju karena sudah merasa cocok dengan tim yang sekarang namun Jim tak bisa berbuat apa-apa dan harus menerima Jack sebagai krunya menggantikan Ken.

Pada waktu keberangkatan semuanya berjalan lancar namun setelah berada di luar angkasa pesawat yang di gunakan mengalami kerusakan pada tabung oksigen dan merusak sistem yang lain. Akhirnya, Jim dan teman-temannya harus menghapus harapannya untuk menginjakkan kaki di bulan, kini mereka harus berfokus agar bisa kembali pulang ke bumi dimana saat itu mereka sedang ada di orbit bulan dengan pesawat yang sudah hancur. Dengan bantuan tim NASA di bumi mampukah ketiga astronaut tersebut kembali ke bumi?

Cast Away (2000)

Cast Away (2000).jpg

"Cast Away" adalah film survival-drama dari Amerika Serikat yang disutradarai oleh Robert Zemeckis dan ceritanya ditulis oleh William Broyles Jr.. Film ini dibintangi oleh Tom Hanks, Helen Hunt, dan Nick Searcy. Hanks berhasil masuk nominasi Best Actor berkat film ini di ajang penghargaan Academy Awards ke-73.

"Cast Away" menceritakan seorang pegawai FedEx bernama Chuck Noland (Tom Hanks) yang terdampar sendirian di sebuah pulau karena kecelakaan pesawat yang ia tumpangi. Ia pun harus berusaha bertahan sendirian di pulau tersebut dengan menggunakan sisa-sisa muatan pesawatnya.

Momen survival-nya hanya terasa di pertengahan film, dengan durasi 2 jam 23 menit si tokoh utama sudah keluar dari pulau bahkan saat durasi film belum mencapai 2 jam. Di awal film pun plot berjalan lambat dan terus menekankan penokohan beberapa tokohnya terutama tokoh utama dan pacarnya yang mana bertujuan untuk membuat dramanya semakin terasa di akhir film mengingat film ini juga bergenre romance.

Untungnya akting one man show Tom Hanks berhasil menyelamatkan film ini. Kenapa saya sebut akting one man show? Karena kualitas akting Tom benar-benar terlihat ketika di scene saat ia terdampar di pulau sendirian. Perubahan emosionalnya yang mengarah ke setengah gila serta chemistry-nya dengan bola voli yang ia beri nama Wilson membuktikan kalau dirinya adalah aktor papan atas Hollywood. Bahkan saat momen perpisahannya dengan bola voli di laut sedikit bisa membuat kita iba.

Ini bukan film survival yang menegangkan. Masih cocok ditonton bersama keluarga meskipun ada adegan berdarahnya tapi tidak terlalu eksplisit.

Battle Royale (2000)

Battle Royale (2000).jpg

Saat ini pasti kalian tak asing dengan konsep game battle royale, sebuah game dimana puluhan sampai ratusan orang ditempatkan disebuah pulau lalu disuruh untuk saling membunuh satu sama lain sampai tersisa satu orang. Sebelum merambah ke dunia game, dunia perfilman sudah terlebih dahulu mengangkat konsep tersebut dalam sebuah film Jepang arahan Kinji Fukasaku pada tahun 2000 yang juga diberi judul "Battle Royale". Konsep battle royale sendiri sangat kental akan unsur survival, itulah kenapa film ini masuk dalam daftar ini.

"Battle Royale" merupakan adaptasi novel berjudul sama karya Koushun Takami. Dunia sedang dilanda krisis moral salah satunya murid yang kelakuannya terlalu nakal dan susah dikontrol. Pemerintah Jepang membuat sebuah program dimana para murid akan ditempatkan di sebuah pulau dan disuruh untuk saling membunuh satu sama lain sampai tersisa satu orang. Program ini untuk mengurangi murid nakal di Jepang.

Seorang sineas kondang Quentin Tarantino pada tahun 2009 bahkan menyebut "Battle Royale" sebagai film terbaik yang ia tonton dalam dua dekade terakhir.

As Far as My Feet Will Carry Me (2001)

As Far as My Feet Will Carry Me (2001).jpg

Clemens Forell (Bernhard Bettermann) adalah seorang mantan tentara Jerman yang kini menjadi tahanan perang yang harus menjalani kerja paksa di kamp tahanan Uni Soviet di Siberia. Karena kerinduannya akan istrinya yang sedang mengandung dan putrinya ia berniat untuk kabur. Dengan bantuan seorang dokter bernama Dr. Stauffer yang mempersiapkan persiapan Forell kabur, akhirnya Forell berhasil kabur dari kamp tahanan tersebut. Namun, tantangan sebenarnya baru dimulai, ia kini harus menghadapi berbagai rintangan dari mulai suhu mematikan daerah bersalju sampai ancaman orang-orang asing yang ia temui sepanjang perjalanan.

Film yang dirilis pada 27 Desember 2001 ini dibintangi oleh Bernhard Bettermann, Iris Böhm, Michael Mendl, Anatoliy Kotenyov, dan lain-lain.

"As Far as My Feet Will Carry Me" diambil dari kisah nyata yang luar biasa dan sukar dipercaya. Nama asli karakter Clemens Forell di dunia nyata adalah Cornelius Rost. Seorang tahanan perang yang menempuh jarak tak masuk akal lebih dari 2 tahun untuk kembali pulang ke rumahnya di Jerman. Mungkin beberapa adegan ada yang sedikit direkayasa untuk menambahkan kesan dramatis kisah epik ini.

Film ini memberikan kesan survival yang lumayan. Adegan-adegan mengerikan di tengah salju yang dingin seakan bisa kita rasakan saat menonton film arahan Hardy Martins ini. Pun begitu kengerian kamp tahanan perang sedikit ditunjukkan di awal film.

The Pianist (2002)

The Pianist (2002).jpg

"The Pianist" adalah sebuah film biografi drama perang tahun 2002 yang diarahkan oleh sutradara Roman Polanski dengan skenario yang ditulis oleh Ronald Harwood. Sementara untuk para pemainnya ada Adrien Brody, Michal Zebrowski, Emilia Fox, Ed Stoppard, Maureen Lipman, Frank Finlay, Jessica Kate Meyer, dan Julia Rayner. Cerita di film ini berdasarkan buku autobiografi berjudul sama yang ditulis seorang pianis Yahudi yang selamat dari tragedi Holocaust, Wladyslaw Szpilman.

"The Pianist" berhasil mendapatkan penghargaan Palem Emas di Cannes Film Festival pada 2002. Di Academy Awards ke-75, film ini juga berhasil memenangkan kategori Best Director untuk Roman Polanski, Best Adapted Screenplay untuk Ronald Harwood, dan Best Actor tentu saja untuk Adrien Brody. Film ini juga masuk dalam daftar BBC's 100 Greatest Films of the 21st Century.

Wladyslaw Szpilman (Adrien Brody) adalah seorang pianis handal yang cukup terkenal. Ia adalah seorang Yahudi yang tinggal di Polandia, sialnya saat itu Polandia sedang di jajah oleh Jerman yang sangat anti pada kaum Yahudi. Szpilman dan keluarganya pun harus bertahan hidup di tengah jajahan tentara Jerman.

Unsur survival di film ini sangat menarik dan unik. Kita akan ikut merasakan bagaimana ketakutan yang dirasakan kaum Yahudi dulu ketika diburu dan dibantai oleh pasukan Jerman. Mungkin kita sudah sering menonton film perang dimana si tokoh utama adalah seorang prajurit tapi bagaimana jika si tokoh utama adalah warga sipil? Bukan keseruan tapi kengerian yang akan kita lihat jika mengambil sudut pandang warga sipil seperti film ini. Saya tak bisa berkata apa-apa ketika melihat scene mayat tergeletak di jalan dan tak ada yang memedulikannya. Atau ketika melihat keluarga Yahudi yang sedang makan malam lalu pasukan Jerman datang dan tanpa rasa iba melempar si kakek tua yang ada di kursi roda dari lantai atas seperti melempar seekor tikus. Kadang ancaman paling berbahaya untuk kehidupan manusia itu adalah manusia lainnya.

Touching the Void (2003)

Touching the Void (2003).jpg

"Touching the Void" adalah film docudrama survival tahun 2003 yang disutradarai oleh Kevin McDonald dan dibintangi Brenden Mackey, Nicholas Aaron, serta Ollie Ryall.

Film ini menceritakan pendakian Gunung Siula Grande di Pegunungan Andes yang dilakukan oleh Joe Simpson  (Brenden Mackey) dan Simon Yates (Nicholas Aaron). Pendakian tersebut menjadi mengerikan ketika Simpson jatuh ke jurang dan mengalami cedera, sementara Yates yang mengira Simpson sudah meninggal kembali ke base camp untuk memulihkan tenaga. Simpson pun harus berjuang kembali ke base camp sebelum Yates pergi meninggalkannya.

"Touching the Void" merupakan adaptasi dari buku yang berjudul sama karya Simpson yang menceritakan pengalaman pribadinya yang mengerikan. Penyajian film ini sangat menarik, Simpson dan Yates yang asli tampil memaparkan bagaimana detail kejadian tersebut ala film dokumenter, sementara untuk visualnya Mackey dan Aaron memerankan mereka berdua dan memperlihatkan bagaimana kisah epik dan mengerikan ini terjadi.

The Snow Walker (2003)

The Snow Walker (2003).jpg

"The Snow Walker" adalah film survival drama tahun 2003 asal Kanada yang ditulis dan disutradarai oleh Charles Martin Smith serta dibintangi Barry Pepper. Ceritanya sendiri berdasarkan cerita pendek Walk Well, My Brother karya Farley Mowat. Film ini berhasil memenangkan enam Leo Awards termasuk Best Lead Performance by a Male (Barry Pepper), serta masuk sembilan nominasi di Genie Awards, termasuk Best Motion Picture, Best Performance by an Actor (Barry Pepper), Best Performance by an Actress (Annabella Piugattuk), dan Best Adapted Screenplay (Charles Martin Smith).

Charlie Halliday (Barry Pepper) adalah seorang pilot yang diminta oleh orang Eskimo untuk mengantar salah satu dari mereka ke rumah sakit karena sedang sakit parah. Sayangnya, penerbangan tersebut tidak berjalan lancar karena pesawat kehabisan bahan bakar dan akhirnya jatuh di tempat antah-berantah. Charlie bersama penumpang orang Eskimo bernama Kanaalaq (Annabella Piugattuk) kini harus bertahan hidup di tempat tersebut.

Film ini sebenarnya tidak menyuguhkan unsur survival yang menegangkan, tapi sangat menarik menyaksikan petualangan mereka di tempat yang juga tak kalah menarik dan eksotis, apalagi melihat keahlian Kanaalaq si wanita Eskimo yang lebih berpengalaman hidup di alam liar ketimbang si pilot.

Btw, orang Eskimo ada yang cantik seperti di film ini ya? Hehe 😂

Flight of the Phoenix (2004)

Flight of the Phoenix (2004).jpg

"Flight of the Phoenix" adalah film survival drama Amerika keluaran tahun 2004 yang merupakan remake dari film tahun 1965 yang berjudul sama. Keduanya terinspirasi dari novel tahun 1964 berjudul The Flight of the Phoenix karya Elleston Trevor, tentang sekelompok orang yang harus bertahan hidup setelah mengalami kecelakaan pesawat di Gurun Gobi dan mencoba membuat kembali pesawat yang baru dari sisa-sisa pesawat yang jatuh untuk keluar dari gurun tersebut. Film ini dibintangi Dennis Quaid dan Giovanni Ribisi. "Flight of the Phoenix" dirilis di Amerika Serikat pada 17 Desember 2004 dan gagal dari segi pendapatan serta mendapat ulasan yang beragam. Beberapa aspek yang dipuji di film ini adalah akting dan visual.

Film ini hanya mendapatkan pendapatan $34 juta dari biaya pembuatan yang mencapai $45 juta. Jelas sebuah kerugian, namun bagi saya film ini tidak benar-benar gagal jika dilihat dari segi kualitas dan bagaimana film ini bisa menghibur. "Flight of the Phoenix" berhasil menyajikan bagaimana mematikannya gurun yang kita anggap hanya berisi pasir saja. Adegan badai selalu menjadi yang paling memberikan ketegangan di film ini dan bisa membuat kita seakan merasakan bagaimana panasnya kondisi di gurun. Hal tersebut mendorong unsur survival di "Flight of the Phoenix" kebatas yang menurut saya layak untuk dimasukkan ke dalam daftar ini.

Rescue Dawn (2006)

Rescue Dawn (2006).jpg

"Rescue Dawn" adalah film epic war drama tahun 2006 dari Amerika Serikat yang ditulis dan disutradarai oleh Werner Herzog. Film ini dibintangi Christian Bale dan berdasarkan kisah nyata pilot berdarah Amerika-Jerman bernama Dieter Dengler. Pesawatnya ditembak jatuh dan ia ditangkap oleh warga desa simpatisan Pathet Lao saat operasi militer Amerika di Perang Vietnam. Steve Zahn, Jeremy Davies, Pat Healy, dan Toby Huss juga memerankan karakter-karakter penting di film ini. Meskipun mendapatkan pujian dari segi kualitas namun "Rescue Dawn" gagal total dari segi pendapatan. Film ini hanya meraih $7,2 juta dari biaya produksi yang mencapai $10 juta.

"Rescue Dawn" menceritakan seorang pilot Amerika bernama Dieter Dengler (Christian Bale) yang pesawatnya ditembak jatuh ketika menjalankan misi rahasia di Perang Vietnam. Ia ditangkap dan kemudian menjadi tawanan tentara musuh. Dengler harus berusaha bertahan sebagai tawanan sembari memikirkan cara bagaimana ia bisa kabur.

"Rescue Dawn" berhasil menyajikan bagaimana tawanan perang yang mencoba survive meskipun keadaan benar-benar sulit. Entah mengapa, sosok-sosok tentara Vietnam selalu terlihat mengerikan setiap saya melihatnya di film manapun itu, hal itu juga yang menambah kengerian film ini. Selain itu fakta bahwa cerita di film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata membuat "Rescue Dawn" semakin menarik untuk ditonton. Namun, kabarnya ada beberapa poin yang sengaja dibedakan dari kisah aslinya.

Satu hal lainnya yang menjadi keunggulan "Rescue Dawn" adalah lokasinya yang sangat indah. Lokasi syuting film ini untuk adegan-adegan di hutannya dilakukan di Thailand.

I Am Legend (2007)

I Am Legend (2007).jpg

"I Am Legend" adalah film post-apocalyptic tahun 2007 yang merupakan adaptasi novel berjudul sama karya Richard Matheson. Film ini disutradarai oleh Francis Lawrence dan dibintangi oleh Will Smith yang memerankan seorang ahli virologi anggota Angkatan Darat Amerika Serikat bernama Robert Neville.

Sebuah virus yang awalnya diciptakan untuk menyembuhkan kanker malah merubah manusia menjadi zombie yang mengerikan. Kini hanya Robert manusia yang tersisa di kota New York setelah manusia lainnya berubah jadi zombie nokturnal. Dibantu dengan kekebalannya terhadap virus tersebut, ia mencoba menemukan obat untuk mengatasi virus yang merubah manusia menjadi zombie itu. Tentu saja itu tidak mudah karena ancaman dari zombie mengerikan di malam hari.

Film bertemakan zombie memang selalu melekat dengan unsur survival namun bagi saya film "I Am Legend" adalah film zombie yang unsur survival-nya sangat terasa. Itulah kenapa saya memilih film yang budget-nya diperkirakan mencapai $150 juta ini untuk masuk ke dalam daftar.

Btw, film ini memiliki dua ending. Tentu saja hanya satu ending yang dinyatakan sebagai ending resmi, satunya lagi hanya disebut alternate ending. Jika kalian sudah menonton keduanya, ending mana yang menurut kalian pas untuk film yang didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures ini?

Into the Wild (2007)

Into the Wild (2007).jpg

"Into the Wild" adalah film biografi, drama, dan petualangan yang ditulis dan disutradarai oleh Sean Penn. Bersama Art Linson dan Bill Pohlad, Penn juga menjadi produser untuk film ini. "Into the Wild" merupakan adaptasi dari buku yang berjudul sama yang ditulis oleh Jon Krakauer, menceritakan kisah Christopher McCandless, seorang pria yang melintasi Amerika Utara untuk hidup menyendiri di alam liar Alaska pada awal 90-an. Film ini dibintangi Emile Hirsch sebagai Christopher, Marcia Gay Harden dan William Hurt sebagai orang tuanya, serta turut menampilkan Jena Malone, Catherine Keener, Brian Dierker, Vince Vaughn, Kristen Stewart, dan Hal Holbrook.

Christopher McCandless merasa dirinya tidak memiliki kontrol terhadap hidupnya sendiri, ia berasal dari keluarga broken home, ayah dan ibunya sering bertengkar. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya, namun setelah itu ia mencoba mengarahkan hidupnya pada apa yang ia inginkan. Ia kabur dari kedua orang tuanya, mengganti namanya menjadi Alexander Supertramp dan berpetualang dengan tujuan tinggal di alam liar di Alaska.

Di awal film unsur survival di "Into the Wild" tampak fun. Bahkan kita akan merasa nyaman mengikuti perjalanan Chris melintasi berbagai tempat asing bagi dirinya untuk mencapai tujuannya ke alam liar Alaska, sampai akhirnya film mendekati akhir dan hal-hal mengerikan mulai terjadi pada Chris. Gaya penceritaan non-linear maju-mundur film ini tidak terlalu membingungkan bagi saya, malah membuat film ini tampak menarik.

"Into the Wild" masuk dalam dua nominasi di Golden Globes serta Academy Awards, namun hanya memenangkan satu kategori di Golden Globes yakni di Best Original Song untuk lagu "Guaranteed" yang dibawakan oleh Eddie Vedder.

North Face (2008)

North Face (2008).jpg

"North Face" adalah film historical fiction asal Jerman yang dirilis pada tahun 2008. Film ini disutradarai oleh Philipp Stölzl dan dibintangi Benno Fürmann, Florian Lukas, Johanna Wokalek, serta Ulrich Tukur. Film ini berkisah tentang upaya terkenal pada tahun 1936 untuk mendaki bagian utara Gunung Eiger, salah satu tebing batu paling berbahaya di Pegunungan Alpen.

Toni Kurz (Benno Fürmann) dan Andi Hinterstoisser (Florian Lukas) adalah pendaki gunung profesional yang berencana mendaki Gunung Eiger yang memiliki tebing bebatuan bersalju yang mematikan. Pendaki sebelumnya tewas membeku karena sulitnya menaklukan gunung tersebut. Toni dan Andi mencoba menjadi yang pertama mencapai puncak pada tahun 1936. Sanggupkah mereka menaklukkan bahayanya Gunung Eiger tersebut?

Untuk kalian yang memiliki fobia terhadap ketinggian maka siap-siap saja kalian akan menonton salah satu film paling menegangkan di hidup kalian. Saya juga tidak tahu bagaimana pengambilan gambar film ini yang pasti visual pendakian para pendaki digambarkan amat sangat realistis dan tentu saja sangat mencekam. Film ini memang berdasarkan kisah nyata namun tidak semua akurat dengan kejadian sebenarnya, ada beberapa bagian yang diubah guna menambah keseruan dan mendramatisir cerita.

The Road (2009)

The Road (2009).jpg

"The Road" merupakan film post-apocalyptic survival tahun 2009 yang disutradarai John Hillcoat dengan skenario yang ditulis oleh Joe Penhall. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Cormac McCarthy yang berjudul sama keluaran tahun 2006. Film ini dibintangi oleh Viggo Mortensen dan Kodi Smit-McPhee yang berperan sebagai ayah dan anak yang mencoba bertahan hidup di dunia pasca-apokaliptik.

Seorang ayah (Viggo Mortensen) bersama anaknya (Kodi Smit-McPhee) mencoba bertahan hidup di tanah Amerika yang sudah hancur. Kehidupan menjadi kacau setelah sebuah kejadian bencana besar membuat binatang dan tumbuhan mati serta seringnya terjadi gempa bumi. Jalanan juga dikuasai geng-geng kanibal yang akan memakan siapapun yang mereka temui untuk bertahan hidup. Sang ayah dan anak punya rencana untuk pergi ke Selatan, berharap ada  sesuatu disana.

"The Road" berhasil memperlihatkan dunia yang mencekam pasca terjadinya sebuah tragedi bencana yang sayangnya tidak dijelaskan bencana seperti apa. Tampilannya sangat muram bahkan dibeberapa bagian kalian akan melihat film ini seperti film hitam putih. Ketegangan film ini dibangun dengan sangat baik, berhasil meneror kita dan membuat kita sejenak berpikir jika dunia sudah seperti di film ini maka apa yang akan kita lakukan, bunuh diri agar tidak merasakan penderitaan yang lebih parah atau terus mencoba bertahan hidup dengan kesusahan yang akan terus berlanjut entah sampai kapan.

Baca bagian selanjutnya di postingan Film-Film Survival Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 2).

Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel

Keywords: film survival terbaik, terbaru, di hutan, di laut, jepang, bencana alam, nonton film survival, rekomendasi film survival, sepanjang masa, imdb, korea, kaskus, berdasarkan kisah nyata, 2019, 2020, di dunia, sub indo, full movie sub indo

Posting Komentar untuk "Film-Film Survival Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 1)"