Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Misteri Kraken, Sebatas Legenda atau Nyata?

Monster Kraken.jpg

Bumi ini masih penuh dengan misteri termasuk makhluk-makhluk yang menghuninya terutama di lautan. Legenda tentang Kraken adalah salah satu legenda yang cukup populer tentang makhluk raksasa penguasa lautan. Jika kalian pernah menonton serial film "Pirates of the Caribbean" atau "Clash of the Titans" pasti familier dengan makhluk mengerikan yang satu ini. Apakah Kraken hanya sebatas makhluk mitos ataukah benar-benar ada? Seiring kemajuan zaman dan banyaknya penemuan-penemuan, sebagian orang meyakini kalau cerita legenda tentang Kraken didasari pada sesuatu yang nyata.

Kraken adalah monster laut raksasa dari cerita rakyat Skandinavia yang dipercaya tinggal di lautan Norwegia sampai Greenland. Kraken kabarnya sering menyerang kapal-kapal dengan tentakelnya dan membawanya ke dasar lautan. jika gagal menyerang kapal, Kraken akan berenang berputar-putar di sekitarnya, menciptakan pusaran yang dahsyat untuk menyeret apapun ke dalam lautan. Legenda juga mengatakan bahwa Kraken sangat haus akan daging sebagai sumber makanannya, dan ketika menyerang kapal, monster tersebut mampu melahap seluruh awaknya sekaligus. Kata Kraken sendiri berasal dari kata "Krake" dari bahasa Skandinavia yang merujuk kepada hewan yang tidak sehat atau sesuatu yang aneh. Kata ini masih digunakan di dalam bahasa jerman modern saat ini untuk merujuk kepada gurita.

Pada "Orvar-Oddr" yang merupakan saga dari Islandia pada abad ke-13 sempat menyinggung soal Kraken. Dalam cerita tersebut si protagonis melakukan palayaran di Lautan Greenland dan melihat dua monster raksasa bernama Hafgufa dan Lyngbakr. Hafgufa diyakini merujuk pada Kraken.

"Now I will tell you that there are two sea-monsters. One is called the hafgufa [sea-mist], another lyngbakr [heather-back]. It [the lyngbakr] is the largest whale in the world, but the hafgufa is the hugest monster in the sea. It is the nature of this creature to swallow men and ships, and even whales and everything else within reach. It stays submerged for days, then rears its head and nostrils above surface and stays that way at least until the change of tide. Now, that sound we just sailed through was the space between its jaws, and its nostrils and lower jaw were those rocks that appeared in the sea, while the lyngbakr was the island we saw sinking down. However, Ogmund Tussock has sent these creatures to you by means of his magic to cause the death of you [Odd] and all your men. He thought more men would have gone the same way as those that had already drowned [i.e., to the lyngbakr which wasn't an island, and sank], and he expected that the hafgufa would have swallowed us all. Today I sailed through its mouth because I knew that it had recently surfaced."

Bentuk Kraken memang masih menjadi misteri lantaran keberadaannya pun masih dipertanyakan. Tapi dari kisah-kisah yang beredar luas bentuk monster yang satu ini mirip dengan gurita atau cumi-cumi meskipun sebagian ada yang bilang mirip kepiting. Uniknya, nama Kraken bahkan masuk dalam edisi pertama buku Systema Naturae yang ditulis oleh Carl Linnaeus pada tahun 1735. Linnaeus adalah orang yang pertama kali mengklasifikasi makhluk hidup ke dalam golongan-golongannya dan dalam buku tersebut Kraken masuk dalam kelas Sefalopoda (semacam cumi-cumi, gurita dan sotong) serta memiliki nama latin Microcosmus. Namun Kraken dihilangkan pada edisi berikutnya. Dari sini kita bisa sedikit menyimpulkan andai Kraken benar-benar ada maka bentuknya tak akan beda jauh dengan hewan gurita atau cumi-cumi yang biasa kita lihat.

Seorang uskup dari Bergen yang juga seorang naturalis Erik Pontoppidan dalam bukunya berjudul Natural History of Norway yang diterbitkan tahun 1752 mengatakan jika Kraken adalah monster laut terbesar. Menurut Erik, Kraken memiliki ukuran sebesar pulau dan memiliki tentakel seperti bintang laut. Ia juga mengatakan kalau Kraken bisa menggulung sebuah kapal dan membawanya ke dasar lautan. Namun, yang paling berbahaya dari Kraken adalah ombak dahsyat yang timbul saat Kraken menyelam ke dalam laut, ombak tersebut menurut Erik bisa menenggelamkan kapal yang ada di dekatnya.

Erik juga menuturkan sebuah fakta unik terkait Kraken dimana menurutnya ikan-ikan di laut suka berada di dekat Kraken. Para nelayan Norwegia yang mengetahui hal ini suka mengambil risiko untuk menangkap ikan dengan membawa kapalnya hingga berada di dekat Kraken. Jika mereka pulang dengan membawa hasil tangkapan yang banyak, para penduduk desa tahu kalau para nelayan tersebut pasti telah menangkap ikan di dekat Kraken.

Pierre Denys de Montfort adalah seorang naturalis Prancis yang juga seorang malakologi. Pada tahun 1801, ia menyelidiki keberadaan Kraken hingga ia sampai di Kapel St. Thomas di St. Malo, Brittany, Prancis. Di tempat itu Montfort melihat sebuah lukisan seekor gurita raksasa sedang menyerang sebuah kapal dengan cara menggulungnya dengan tentakelnya. Ternyata lukisan tersebut punya latar belakang dari sebuah kisah nyata.

Kabarnya kapal yang ada di lukisan tersebut adalah sebuah kapal Norwegia yang sedang berada di lepas pantai Angola. Kapal itu diserang oleh monster misterius, para awak kapal yang panik membuat sebuah kaul atau sumpah jika selamat dari bahaya ini mereka akan melakukan perjalanan ziarah ke St. Thomas. Para awak mulai melawan monster tersebut dengan memotong-motong tentakelnya, monster itu pun pergi dan para awak selamat. Untuk memenuhi sumpahnya, para awak mengunjungi Kapel St. Thomas di Brittany dan menggantung lukisan sebagai ilustrasi peristiwa yang menimpa mereka.

Ada juga sebuah Kisah yang terjadi pada tanggal 30 November 1861. Ketika sedang berlayar di Kepulauan Canary, para awak kapal Prancis, Alencton, menyaksikan seekor monster laut raksasa berenang tidak jauh dari kapal. Para pelaut segera menyiapkan peluru dan mortir lalu kemudian ditembakkan ke arah monster itu. Monster yang ketakutan dengan segera berenang menjauh. Namun, kapal Alencton terus mengejarnya. Ketika mereka berhasil mendekatinya, garpu-garpu besi segera dihujamkan ke tubuh monster itu dan jaring segera dilemparkan. Ketika para awak mengangkat jaring, tubuh monster itu patah dan hancur kemudian jatuh ke dalam air dengan menyisakan hanya sebagian dari tentakelnya. Ketika kapal itu mendarat dan tentakel itu diperlihatkan kepada komunitas ilmuwan, mereka sepakat kalau para awak kapal mungkin telah menyaksikan seekor cumi-cumi raksasa dengan panjang sekitar 8 meter.

Sementara pada bulan Oktober 1873, seorang nelayan bernama Theophile Piccot dan anaknya berhasil menemukan tentakel cumi-cumi raksasa di Newfoundland. Setelah diukur, para peneliti menyimpulkan kalau hewan itu kemungkinan memiliki panjang hingga 11 meter.

Pada tahun 1924, Frank T.Bullen menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Cruise of the Chacalot. Dalam buku tersebut, Frank menceritakan sebuah kisah luar biasa yang disebut terjadi pada tahun 1875. Saat itu Frank sedang berada di sebuah kapal yang sedang berlayar di Selat Malaka. Ketika malam bulan purnama, ia melihat ada sebuah riakan besar di air.

"Ada gerakan besar di dalam laut saat purnama. Aku meraih teropong malam yang selalu siap di gantunganku. Aku melihat seekor paus sperma besar sedang terlibat perang hebat dengan seekor cumi-cumi yang memiliki tubuh hampir sebesar paus itu. Kepala paus itu terlihat lincah layaknya seperti tangan. Paus itu terlihat sedang menggigit tentakel cumi itu dengan sistematis. Di samping kepalanya yang hitam, juga terlihat kepala cumi yang besar. Mengerikan, aku tidak pernah membayangkan ada cumi dengan kepala sebesar itu."

Pada bulan Oktober 2009, komunitas ilmuwan menyadari kalau kisah yang diceritakan Frank mungkin memang bukan sekedar cerita fiksi. Cumi-cumi raksasa memang sering kali terlibat konflik dengan paus sperma.

Bagi kebanyakan orang kisah Kraken masih menjadi misteri dan dongeng sampai saat ini namun lewat beberapa penemuan hewan laut berukuran raksasa para ilmuwan meyakini kalau legenda mengenai Kraken berdasarkan makhluk yang nyata. Pada tahun 1853, bangkai cumi-cumi raksasa terdampar di pantai Albaek, Denmark. Dari sinilah para ilmuwan yakin kalau Kraken sepertinya berdasarkan makhluk nyata, karena buktinya cumi-cumi dengan ukuran fantastis benar-benar ada. Ada tiga binatang yang dipercaya menjadi dalang dari munculnya legenda Kraken yakni cumi-cumi raksasa (giant squid), cumi-cumi kolosal (colossal squid) dan gurita raksasa (giant octopus).

Giant squid atau cumi-cumi raksasa yang berasal dari genus Architeuthis ini diketahui bisa memiliki panjang hingga 13 meter bagi yang betina dan 10 meter untuk yang jantan. Ukuran ini dihitung dari sirip caudal hingga ujung tentakelnya. Namun, ukuran cumi-cumi ini bisa jadi lebih besar daripada yang diperkirakan.

Pada tahun 1880, potongan tentakel ditemukan di Selandia Baru dan diperkirakan merupakan milik dari cumi raksasa yang memiliki panjang 18 meter. Ukuran yang luar biasa, meskipun masih sebatas perkiraan.

Seekor cumi-cumi raksasa bisa menenggelamkan sebuah kapal mungkin terdengar mustahil pada zaman sekarang. Namun, pada Abad Pertengahan, ukuran kapal tidak sebesar sekarang ini. Contohnya, kapal Columbus yang bernama Pinta hanya memiliki panjang 18 meter. Seekor cumi-cumi raksasa sepanjang 10-15 meter dipastikan sudah bisa menyerang dan menenggelamkan kapal tersebut dengan mudah.

Cumi-cumi raksasa sudah dianggap ada sejak 1853 – saat binatang ini bisa digambarkan secara ilmiah oleh seorang ahli biologi Japetus Steenstrup lewat bangkainya – namun baru pada tahun 2004 binatang ini bisa difoto dalam keadaan hidup di lingkungan aslinya. Saat itu para ilmuwan Jepang berhasil mendapatkan 556 foto binatang ini dalam keadaan hidup. Cumi-cumi raksasa tersebut terperangkap dalam sebuah jebakan. Ketika binatang tersebut berhasil lolos, salah satu tentakelnya yang memiliki panjang 5,5 meter putus. Dari panjang ini, para ilmuwan tersebut memperkirakan kalau binatang tersebut memiliki panjang 8 meter.

Selain cumi-cumi raksasa ada juga colossal squid atau cumi-cumi kolosal yang memiliki nama latin mesonychoteuthis hamiltoni. Para ilmuwan percaya kalau binatang ini bisa tumbuh sampai panjang 14 meter. Ini membuat binatang tersebut menjadi binatang invertebrata terpanjang di dunia. Namun, para ilmuwan tidak bisa memastikan hingga seberapa panjang cumi-cumi kolosal bisa bertumbuh.

Cumi-cumi kolosal diklaim memiliki ukuran yang lebih besar daripada cumi-cumi raksasa. Dr. Steve O'Shea, seorang ahli cumi-cumi dari Auckland University pernah berkata:

"Sekarang kita tahu kalau makhluk ini memiliki ukuran yang lebih besar dibanding cumi-cumi raksasa. Cumi-cumi raksasa bukan lagi cumi-cumi terbesar di luar sana. Sekarang kita memiliki sesuatu yang lebih besar. Bahkan bukan cuma sekedar besar, tetapi benar-benar jauh lebih besar."

Bangkai Colossal Squid.jpg

Cumi-cumi kolosal dalam foto di atas ditangkap di Laut Ross dan memiliki panjang mantel 2,5 meter. Ukuran ini termasuk luar biasa karena cumi-cumi raksasa terbesar yang diketahui hanya memiliki panjang mantel 2,25 meter. Lagipula, cumi-cumi kolosal di atas dipercaya masih dapat bertambah panjang hingga mencapai ukuran yang jauh lebih besar.

Lantas apa perbedaan cumi-cumi raksasa dan cumi-cumi kolosal?

Cumi-cumi raksasa hanya memiliki tentakel yang memiliki lubang penghisap dan gigi-gigi kecil, sedangkan cumi-cumi kolosal memiliki tentakel yang juga dilengkapi dengan kait yang tajam. Beberapa kait bahkan memiliki 3 ujung.

Ada satu lagi binatang yang diduga menjadi tersangka dari munculnya legenda Kraken yang menakutkan yakni giant octopus atau gurita raksasa. Binatang ini bisa bertumbuh hingga panjang 9 meter. Panjang ini cukup membuatnya menjadi monster yang ditakuti oleh para pelaut. Makhluk inilah yang dipercaya Monfort sebagai monster yang menyerang para pelaut Norwegia di lepas pantai Angola yang lukisannya ada di Kapel St.Thomas.

Baca juga: Misteri The Silent Twins, Si Kembar Yang Tak Mau Bicara

Untuk saat ini, teori kalau legenda Kraken berdasarkan penampakan cumi-cumi atau gurita yang memiliki ukuran fantastis adalah yang paling masuk akal. Untuk cerita kalau Kraken sebesar pulau mungkin itu dibesar-besarkan tapi bisa saja itu sebuah kebenaran dan makhluk sebesar pulau tersebut sudah punah jika melihat beberapa spesies makhluk hidup di bumi ini juga mengalami kepunahan.

Keywords: misteri kraken, cerita misteri kraken, misteri monster laut kraken, kraken adalah, kraken vs megalodon, legenda, kisah mitos, penampakan, makhluk mitologi

Posting Komentar untuk "Misteri Kraken, Sebatas Legenda atau Nyata?"