Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Stranger Things Season 3, Gerbang Kembali Terbuka dan Makhluk Mengerikan Kembali Lagi

Stranger Things Season 3, Gerbang Kembali Terbuka dan Makhluk Mengerikan Kembali Lagi.jpg

Sudah sekitar kurang lebih 3 tahun yang lalu dimana saya pertama kali menonton "Stranger Things" musim pertama dan saya selalu menantikan kelanjutannya sampai saat ini, meskipun harus diakui kalau musim pertama tetaplah yang terbaik. Saya tidak menyebut musim kedua dan ketiga yang akan saya bahas kali ini jelek tapi jika dibandingkan maka saya akan mengatakan musim pertama adalah yang terbaik.

"Stranger Things" adalah sebuah serial dari Netflix yang diciptakan oleh Duffer Brother (Matt Duffer & Ross Duffer). Untuk musim ketiganya dirilis pada 4 Juli 2019 di Netflix. Untuk para pemainnya ada Winona Ryder, David Harbour, Finn Wolfhard, Millie Bobby Brown, Gaten Matarazzo, Caleb McLaughlin, Noah Schnapp, Sadie Sink, Charlie Heaton, Natalia Dyer, Joe Keery, Dacre Montgomery dan masih banyak lainnya.

Sinopsis: Gerbang antara dua dunia yang sempat ditutup Eleven di season sebelumnya ternyata coba dibuka lagi oleh pihak Rusia. Hal itu menyebabkan bangkitnya kembali makhluk yang sempat meneror Hawkins beberapa waktu yang lalu.

Review No Spoiler!

Sebenarnya cerita di musim ketiga ini terbilang baik-baik saja meskipun jika kita melihat musim-musim sebelumnya maka kita akan mulai merasa kalau "Stranger Things" menggunakan formula yang serupa di tiap musim. Tapi, bukan berarti semuanya sama. Ada yang menarik di musim ketiga ini, dimana para karakternya dibagi menjadi beberapa kelompok dalam menyelesaikan konflik dan memecahkan misteri yang ada.

Unsur pemecahan misteri masih terasa meskipun bagi saya musim pertama tetap yang terbaik dalam segi misterinya. Di sini, hanya kelomlok Dustin yang berasa banget pemecahan misterinya, apalagi yang saya suka juga unsur komedi kontribusi paling besar ada di kelompok Dustin. Kelompok yang paling ampas ya kelompok para bucin, sebenarnya Dustin juga bucin hanya saja penyajiannya lebih oke. Tapi, semua kelompok punya peranan masing-masing untuk keseluruhan cerita agar menyajikan klimaks yang mantap. Ya, disaat para kelompok tadi akhirnya bertemu di bagian akhir dan mulailah pertempuran yang seru dan tegang. Jujur, saya menikmati pertempuran di akhirnya.

Romance. Ya, ini masalahnya di "Stranger Things" musim ketiga. Okelah harus kita akui para bocah yang kita kenal di musim pertama sekarang sudah bukan bocah lagi, ada adegan yang memperjelas itu juga. Tapi, entah mengapa penyajian romance-nya enggak banget. Ada yang hampir bikin baper eh kehalang agenda Netflix untuk menyebarkan paham 'pelangi', semoga kalian paham apa yang saya maksud. Saya tidak pernah merasa terganggu dengan unsur-unsur 'bengkok' yang dimasukkan Netflix maupun film atau serial yang lain bahkan saya juga kerap kali menonton film atau series semacam itu, tapi yang di "Stranger Things" season 3 ini merusak suasana.

Ending season 3 ini juga lumayan cukup berani. Bukan sad ending tapi enggak sepenuhnya happy ending juga, lumayan seimbang lah. Cukup emosianal kalau ini mau dijadikan penutup "Stranger Things", tapi tunggu dulu, ada credit scene yang sepertinya memberi petunjuk kalau petualangan Eleven belum selesai dan Hawkins belum aman.

Dari segi akting semuanya memenuhi standar yang diharapkan, mungkin beberapa ada yang ganggu tapi sepertinya itu dari naskahnya harus seperti itu. Millie Bobby Brown semakin matang mengingat semenjak penampilannya di musim pertama ia mulai mendapatkan peran di berbagai film dengan karakterisasi yang berbeda. Paling mencolok ada di "Enola Holmes" dimana ia berperan sebagai Enola yang memiliki sifat lebih ceria dibanding karakter-karakter yang pernah ia perankan sebelumnya.

Hal menarik yang paling sering dibicarakan orang lain soal "Stranger Things" adalah kesan klasik yang dibawa. Tahun 80-an atau 90-an? Saya kurang tahu intinya klasik alias jadul lah. Dari mulai pakaian, kendaraan dan suasananya sangat terasa klasik. Baguslah, "Stranger Things" terus mempertahankan ini dari musim ke musim.

Visual monsternya agak unik. Lebih ke jijik sih lihat monster yang satu ini, bukan berarti tidak menyeramkan tapi jika saya bertemu monster yang disebut Mind Flayer ini saya akan lebih dulu muntah, teriak kemudian lari.

Overall, meskipun bukan musim yang terbaik tapi musim ketiga "Stranger Things" ini tidaklah mengecewakan. Cerita memang ada plus minusnya, setidaknya masih cukup bisa dinikmati, apalagi kalau romance-nya agak dilurusin. Kesan klasik, monster unik, unsur komedi yang masih ada lumayan jadi pelengkap atau penambal kebocoran di sektor yang kurang.

Nilai: 8/10

Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel

Keywords: Review & Ulasan Film Stranger Things Season 3, Informasi Lengkap, Daftar Pemain Kru, Fakta Unik, Trivia, Penghargaan, Sinopsis, Full Movie Download Subtitle Indonesia, Bluray, Mp4, Mkv, Avi, DVDRip, HD, IMDb, Wikipedia, Rotten Tomatoes, Review, Ulasan, Rating, Nilai, Plot, Sub Indo, Nonton Online Streaming, Trailer, ada berapa season, artinya, adalah, alexei, age rating netflix, apa itu stranger things, apakah stranger things seram, apakah stranger things ada season 4, lk21, pemeran

Posting Komentar untuk "Stranger Things Season 3, Gerbang Kembali Terbuka dan Makhluk Mengerikan Kembali Lagi"