Tom and Jerry (2021), Tidak Lebih hanya untuk Sekadar Nostalgia
Senang rasanya bisa menonton salah satu tontonan legendaris yang sempat menghibur masa-masa kecil kita. Ya, kisah si kucing Tom dan si tikus Jerry akan kembali menghibur kita lewat film terbarunya. Film ini akan hadir dalam bentuk hybrid live-action, udah bener kan gitu penyebutan film jenis ini? Saya kurang paham juga sih.
"Tom and Jerry" adalah film terbaru yang akan menampilkan dua karakter ikonik dari masa kecil kita. Ini merupakan feature film pertama dari waralaba "Tom dan Jerry" yang dibuat tanpa ikut campur tangan penciptanya, William Hanna dan Joseph Barbera yang meninggal pada 2001 dan 2006. Film ini diarahkan oleh Tim Story, dia adalah sutradara dua film "Fantastic Four" yang dirilis tahun 2005 dan 2007. Sementara untuk penulis naskah ceritanya ada Kevin Costello. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 26 Februari 2021 dan juga tersedia di layanan streaming HBO Max. Sementara di Indonesia baru tayang pada 10 Maret 2021.
Film berdurasi 1 jam 41 menit ini cukup mengkhawatirkan jika kita melihat ratingnya di beberapa situs. Film ini mendapatkan rating 5,3/10 dari sekitar 12 ribu penilai di IMDb, mendapatkan rating 33 di Metacrittic dan hanya mendapatkan rating 24% di Rotten Tomatoes.
Untuk para pemeran manusianya ada Chloe Grace Moretz, Michael Pena, Colin Jost, Rob Delaney, Ken Jeong, Pallavi Sharda, Jordan Bolger, Patsy Ferran, Christina Chong dan Daniel Adegboyega.
Sinopsis: Kayla (Chloe Grace Moretz), seorang pegawai baru di Hotel Royal Gate harus mengatasi gangguan tikus bernama Jerry. Kayla kemudian merekrut Tom yang merupakan seekor kucing untuk menangkap dan mengeluarkan Jerry dari hotel.
Review No Spoiler!
"Tom and Jerry" memiliki cerita yang biasa saja, bahkan terkesan membosankan menjelang akhir dimana penyelesaian masalah diakhir terasa sangat predictable dan terburu-buru. Daya tarik film ini sepenuhnya ada di aksi Tom dan Jerry, konflik karakter-karakter manusianya tidak begitu menarik. Mungkin karena film ini dibuat untuk anak-anak jadi plotnya tidak dibuat bertele-tele demi memasukkan sebanyak mungkin keributan Tom dan Jerry. Ini cukup bagus jika kita memang mencari hiburan khas "Tom and Jerry" yang kita tonton dulu.
"Tom and Jerry" memang dibuat untuk anak-anak tapi untuk kita yang sudah dewasa atau remaja masih bisa menikmati film ini sebagai sarana nostalgia yang tak percuma. Banyak adegan-adegan antara Tom dan Jerry di film ini yang diambil dari episode-episode "Tom and Jerry" dulu yang pernah kita tonton di TV. Apalagi suara-suara teriakan, pekikan dan semacamnya merupakan suara asli dari versi orisinal "Tom and Jerry" yang dirilis antara tahun 1942 sampai 1957. Jadi, untuk kita-kita ini yang sudah dewasa jelas masih bisa menikmati hiburan di film ini untuk sekadar nostalgia. Jangan lupa, di film ini juga ada Chloe Grace Moretz, lumayan kan buat cuci mata.
Untuk akting jelas ini bukan penampilan terbaik dari setiap pemain, termasuk Chloe. Zoey Deutch, Olivia Cooke, Jennifer Lawrence, Yara Shahidi, Kelly Marie Tran, Becky G, dan Isabela Merced adalah beberapa nama yang sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Kayla yang pada akhirnya diperankan Chloe. Saya rasa meskipun pemerannya diganti oleh siapapun dari nama-nama tersebut, tetap begini jadinya, penokohan karakternya memang tidak mendukung untuk si pemain mengeluarkan potensi terbaiknya. Tapi, untuk sekadar mendampingi aksi Tom dan Jerry yang membawa kita bernostalgia, akting para pemain sudah lumayan. Sayangnya, ada juga sih beberapa karakter ganggu di film ini, seperti Joy yang diperankan Patsy Ferran, sumpah ini karakter gunanya apa, lucu enggak, cringe iya.
"Tom and Jerry" merupakan hybrid live-action, jadi film ini menggabungkan live-action dengan animasi. Ya mau bagaimana mana lagi, live-action "Tom and Jerry" memang mentoknya ditampilan seperti ini, bayangkan kalau Tom tampilannya lebih direalistiskan seperti visual "Garfield" atau versi live-action "Scooby-Doo" misalnya, saya rasa itu akan menganggu sekali. Hybrid live-action seperti ini adalah pilihan yang tepat. Lagipula kesan nostalgianya akan hilang jika visual Tom dan Jerry dirubah. FYI, selain Tom dan jerry, semua binatang di film ini juga ditampilkan dalam bentuk animasi.
Overall, "Tom and Jerry" adalah tontonan yang menghibur untuk anak-anak atau bisa juga untuk nostalgia bagi kita yang sudah beranjak dewasa yang semasa kecilnya pernah menonton aksi kejar-kejaran Tom dan Jerry. Lebih dari itu, sebaiknya tahan ekspektasi kalian, film ini tak punya apa-apa lagi untuk disuguhkan pada kita.
Nilai: 6/10
Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel
Posting Komentar untuk "Tom and Jerry (2021), Tidak Lebih hanya untuk Sekadar Nostalgia"