Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mortal Kombat (2021), Film Adaptasi Game yang Kurang Maksimal

Mortal Kombat (2021), Film Adaptasi Game yang Kurang Maksimal.jpg

Tahun 2021 ini para penggemar game Mortal Kombat akan mendapatkan sebuah suguhan tontonan menarik, apalagi kalau bukan film yang merupakan adaptasi dari game Mortal Kombat. Film yang juga berjudul "Mortal Kombat" ini diarahkan oleh sutradara Simon McQuoid, ini merupakan debut feature film untuk McQuoid sebagai sutradara. Sementara di bagian penulisan naskah skenario ada Greg Russo dan Dave Callaham. "Mortal Kombat" dirilis secara internasional pada 8 April 2021 namun di Amerika Serikat baru tayang pada 23 April 2021 di bioskop dan layanan streaming HBO Max. Sementara untuk Indonesia tayang pada 14 April 2021. Pada pekan pertama penayangannya, "Mortal Kombat" berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $23 juta di Amerika Serikat dan Kanada.

Khusus untuk orang Indonesia, selain karena film ini merupakan adaptasi sebuah game fighting legendaris, salah satu alasan untuk menonton "Mortal Kombat" adalah karena adanya aktor asal Indonesia yang bermain di film dengan budget mencapai $55 juta ini. Aktor tersebut adalah Joe Taslim yang memerankan karakter Bi-Han alias Sub-Zero. Selain Taslim, film ini juga dibintangi oleh Lewis Tan, Jessica McNamee, Josh Lawson, Tadanobu Asano, Mehcad Brooks, Ludi Lin, Chin Han, Hiroyuki Sanada, Max Huang, Sisi Stringer, Matilda Kimber dan Laura Brent.

Sinopsis: Cole Young (Lewis Tan), seorang petarung MMA menjadi wakil Bumi bersama petarung lainnya untuk bertanding di sebuah turnamen bernama Mortal Kombat. Namun, sebelum turnamen terlaksana, kelompok petarung dari Outworld menyerang dan memaksa Cole dan yang lainnya bertarung lebih awal.

Review No Spoiler

Saya bukanlah penggemar game Mortal Kombat, saya hanya pernah memainkan seri Shaolin Monks dan Armageddon di PS 2. Jadi, mungkin review saya kali ini bisa dibilang dari sudut penonton secara umum saja bukan dari sudut penggemar berat game Mortal Kombat.

"Mortal Kombat" tampil menjanjikan di sekitar 10 menit awal, ekspektasi saya tiba-tiba meninggi setelah melihat 10 menit adegan awal film ini. Sayangnya, film ini kemudian menunjukkan kelemahannya yaitu dari segi cerita. FYI, karakter Cole Young ini adalah karakter baru yang dibuat khusus untuk film ini, jadi dia belum pernah ada di game Mortal Kombat manapun sebelumnya. Saya tidak masalah dengan ini, mengingat saya juga bukan penggemar berat gamenya. Tapi, karakter ini memang tidaklah begitu menarik. Secara penceritaan film ini juga terkesan agak terburu-buru, walaupun faktanya film ini merupakan film adaptasi game Mortal Kombat dengan durasi terpanjang yakni 1 jam 50 menit. Saya rasa keharusan memasukkan berbagai karakter membuat naskahnya semakin lemah, pengembangan setiap karakter di game ini jadi tidak berasa, memang sulit rasanya membuat sebuah naskah solid berlandaskan banyak karakter beragam yang harus muncul di cerita. Pada akhirnya, beberapa karakter akan terasa hambar dan terabaikan potensinya.

Tapi, terlepas dari ceritanya yang lemah dan datar, saya melihat di media sosial para penggemar Mortal Kombat ada yang terhibur dengan film ini karena film ini memang memasukkan berbagai unsur khas dari gamenya yang pasti akan disukai para penggemar. "Mortal Kombat" tidak melupakan jati dirinya sebagai sebuah film adaptasi game, film ini tidak mengkhianati sumber asli dari gamenya. Fatality, desain serta kostum karakter, ciri khas atau gerakan setiap karakter hampir disamakan dengan yang ada di game, menjadikan film ini lebih relatable untuk para penggemar gamenya.

Beberapa orang sempat bilang kalau film ini terselamatkan oleh Joe Taslim yang memerankan Sub-Zero. Saya awalnya kurang percaya, palingan itu overproud moment, tapi ternyata itu benar adanya. Sub-Zero sebagai karakter antagonis di film ini bahkan lebih menarik dibanding Cole Young yang merupakan karakter utamanya. Konfliknya dengan Hanzo Hasashi alias Scorpion adalah sajian yang paling menarik dari film ini yang mana itu hadir di awal dan akhir film. Dari segi pertarunganpun, karakter Sub-Zero adalah karakter yang paling dieksplorasi kemampuannya dalam bertarung, jurusnya yang mengendalikan es ditampilkan dengan luar biasa menghibur dibanding karakter lain, sangat wajar jika pada akhirnya karakter Sub-Zero menjadi yang paling mencuri perhatian penonton. Scorpion yang diperankan oleh Hiroyuki Sanada mungkin berada di urutan kedua di bawah Sub-Zero sebagai karakter yang paling menarik perhatian. Intinya, dua karakter inilah yang menyelamatkan film ini.

Untuk akting, jujur saya tidak terlalu menikmati akting para pemainnya. Joe Taslim memang luar biasa, tapi ia kabanyakan tampil menggunakan masker yang menutupi wajahnya. Ia baru menunjukkan kehebatannya ketika scene laga, kalau masalah ini memang enggak diragukan lagi, alumni "The Raid" kalau masalah adegan laga sudah pada khatam. Bahkan sang sutradara McQuoid sempat menyuruh Taslim untuk memperlambat gerakannya saat adegan perkelahian karena ia bergerak terlalu cepat untuk ditangkap kamera.

Bagaimana dengan unsur gore di film ini? Apakah parah? MPAA awalnya memberi rating NC-17 untuk film ini, sebuah rating yang dirasa terlalu tinggi oleh sang sutradara, hingga akhirnya ia menyewa editor tambahan untuk memotong beberapa adegan yang dirasa terlalu keras agar film ini bisa tayang secara komersial dengan rating R. Sebenarnya film ini sudah sangat sadis dan berhasil menggambarkan kesadisan gamenya, tapi bayangkan kalau film ini tidak mengalami pemotongan adegan untuk mendapatkan rating R, pasti lebih gokil lagi. Kesadisan di film ini bukan asal sadis tapi sesuai dengan kesadisan yang ada di gamenya.

Film ini sepertinya akan memiliki sekuel apalagi melihat ending-nya yang memang menandakan akan adanya sekuel, tapi itu juga tergantung hasil dari film ini sendiri dari segi ulasan dan penghasilannya. Tapi, sudah beredar kabar kalau Joe Taslim sudah menandatangani kontrak untuk empat film "Mortal Kombat", apakah itu benar atau tidak? Belum ada kepastian akan itu, tapi yang pasti karakter Sub-Zero memang sangat layak untuk kembali muncul di film selanjutnya.

Overall, "Mortal Kombat" adalah hiburan yang cukup memuaskan untuk para penggemar gamenya, untuk penonton secara umum masih tetap bisa menikmatinya meskipun memang harus diakui film ini lemah dari segi cerita.

Nilai: 7/10

Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel

Keywords: Review & Ulasan Film Mortal Kombat (2021), Informasi Lengkap, Daftar Pemain Kru, Fakta Unik, Trivia, Penghargaan, Sinopsis, Full Movie Download Subtitle Indonesia, Bluray, Mp4, Mkv, Avi, DVDRip, HD, IMDb, Wikipedia, Rotten Tomatoes, Review, Ulasan, Rating, Nilai, Plot, Sub Indo, Nonton Online Streaming, Trailer, apakah film mortal kombat di cut, apakah film mortal kombat di sensor, asli, ada berapa, joe taslim, terbaru, all characters, actors, age rating, sub indo lk21

Posting Komentar untuk "Mortal Kombat (2021), Film Adaptasi Game yang Kurang Maksimal"