Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hacksaw Ridge (2016), Kisah Tentara yang Tidak Mau Menggunakan Senjata

Tentara, perang, dan senjata adalah hal-hal yang berkaitan satu sama lain. Tapi, bagaimana jadinya jika ada seorang tentara yang ikut perang tapi menolak menggunakan senjata? Wow, dia menghabisi musuhnya dengan tangan kosong? Tidak, dia menolak memegang senjata karena dia dari awal memang tidak pernah ingin menyakiti siapapun, alih-alih mengambil nyawa seperti tentara yang mengikuti perang pada umumnya, tentara yang satu ini justru ingin menyelamatkan nyawa sebanyak yang dia bisa. Ini bukan omong kosong, ini adalah kisah nyata. Desmond Thomas Doss, dialah tentara yang menolak memegang senjata dan lebih memilih menjadi petugas medis di medan perang. Kisah luar biasanya ini kemudian diangkat dalam sebuah film yang berjudul "Hacksaw Ridge".

"Hacksaw Ridge" pertama kali ditayangkan pada 4 September 2016 di Venice Film Festival kemudian dirilis di bioskop pada 4 November 2016. Film ini diarahkan oleh Mel Gibson, ini adalah comeback-nya setelah kurang lebih 10 tahun tidak duduk di kursi sutradara. Film terakhirnya sebelum "Hacksaw Ridge" adalah "Apocalypto" yang dirilis pada tahun 2006. Kabarnya, jeda waktu yang lama tersebut diakibatkan kontroversi Gibson yang menghina kaum Yahudi, saya kurang tahu masalah ini, tapi sepertinya ini masalah yang serius.

Di bagian penulisan skenario ada Andrew Knight dan Robert Schenkkan. Film yang didistribusikan oleh Lionsgate ini dibintangi oleh Andrew Garfield sebagai Desmond Doss, Sam Worthington sebagai Kapten Jack Glover, Luke Bracey sebagai 'Smitty' Ryker, Hugo Weaving sebagai Tom Doss, Teresa Palmer sebagai Dorothy Schutte, Rachel Griffiths sebagai Bertha Doss, Vince Vaughn sebagai Sersan Howell, Ryan Corr sebagai Letnan Manville, Richard Roxburgh sebagai Kolonel Stelzer, dan Luke Pegler sebagai Milt 'Hollywood' Zane.

Film "Hacksaw Ridge" ini sukses secara pendapatan dan penilaian. Dari estimasi budget yang mencapai $40 juta, "Hacksaw Ridge" berhasil mengumpulkan pendapatan $180 juta dari seluruh dunia. Film berdurasi 139 menit ini berhasil menjadi nominasi di 6 kategori pada pagelaran Academy Awards 2017 dan berhasil menang di 2 kategori yaitu Best Achievement in Film Editing serta Best Achievement in Sound Mixing.

Sinopsis: "Hacksaw Ridge" menceritakan seorang tentara Amerika di masa Perang Dunia II bernama Desmond Doss (Andrew Garfield) yang ikut dalam Battle of Okinawa. Dia menolak untuk menggunakan senjata karena ia tidak ingin membunuh orang, ia lebih memilih menyelamatkan nyawa sebagai paramedis di medan perang. Ia menjadi orang pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang mendapatkan penghargaan Medal of Honor tanpa melepaskan satu tembakan pun.

Review No Spoiler

"Hacksaw Ridge" tampil cukup lambat diawal, bagi kalian yang mengharapkan film perang yang langsung tancap gas setidaknya di 30 menit awal film, kalian akan kecewa dengan film ini. "Hacksaw Ridge" berjalan perlahan tapi pasti, menaburkan semua 'bumbu' yang diperlukan untuk sajian utamanya di akhir nanti. 'Bumbu' yang saya maksud adalah pengembangan karakter Desmond Doss, dari mulai masa kecilnya, keadaan keluarganya, kisah cinta, dan yang paling menarik perjuangannya di kamp militer dimana dia diremehkan dan menerima perlakuan kurang mengenakan karena keteguhannya untuk tidak memegang senjata. Semuanya disajikan dengan sangat rapi dan nyaman diikuti, asal kalian sebelum menonton film ini tidak berekspektasi akan adanya adegan perang di awal. Sayangnya bagi saya, unsur percintaannya kurang menarik, entah kenapa saya kurang bisa menikmati bagian tersebut.

Sejauh ini, selain "Hacksaw Ridge", film Andrew Garfield yang sudah pernah saya tonton adalah "The Amazing Spider-Man", dan saya berani bilang aktingnya disini jauh lebih baik dari di "The Amazing Spider-Man". Bahkan bisa jadi ini adalah penampilan terbaiknya, namanya yang masuk nominasi Best Leading Actor di Academy Awards menjadi bukti kualitas aktingnya disini. Menurut sang sutradara, anak dari Desmond Doss yaitu Desmond Jr yang hadir saat penayangan film ini sampai meneteskan air mata karena melihat betapa akuratnya Garfield memerankan ayahnya.

Tak hanya Garfield, pemain lain juga berhasil memerankan karakternya dengan baik sesuai porsinya. Semua potensi karakter disini tak ada yang dibuang percuma, kecuali karakter Dorothy Schutte yang diperankan Teresa Palmer, entah kenapa romantisme yang dibangun antara karakter Dorothy Schutte dan karakter utama tidak berhasil saya nikmati. Sementara karakter Tom Doss yang diperankan Hugo Weaving adalah yang paling mencuri perhatian disamping si karakter utama. Tom adalah ayah Desmond, ia adalah mantan tentara yang melihat teman-temannya meninggal di medan perang sementara kini anaknya justru akan ikut perang, sungguh dilema yang luar biasa bagi seorang ayah. Hugo sangat berhasil memerankan karakter ayah dengan emosi kacau tersebut, adegan ketika ia datang membela Desmond di persidangan itu luar biasa keren.

Perang di film ini memang baru dimulai sekitar pertengahan film tapi percayalah kalian tidak akan dikecewakan oleh scene perang di film ini. Visual perangnya disajikan dengan sangat baik, tak lupa unsur-unsur gore kelas atas juga ada di film ini. Ketegangan, kengerian dan intensnya adegan perang di film ini setara dengan adegan perang di awal film "Saving Private Ryan". Syuting untuk adegan perang di film ini kabarnya memakan waktu selama 19 hari. Gibson selaku sutradara menyebutkan kalau adegan ini terinspirasi dari mimpi buruknya ketika kecil. Ayah Gibson yaitu Hutton Gibson adalah seorang veteran Perang Dunia II. Ayahnya dulu sering menceritakan pengalaman mengerikan ketika perang pada Gibson sebagai cerita pengantar tidur.

Ketika kalian sudah disuguhkan kengerian adegan film tersebut, dimana tubuh-tubuh hancur dan satu persatu tentara dari kedua belah pihak tumbang, kita kemudian akan dibawa pada bagian mengharukan dari film ini apalagi kalau bukan adegan Desmond berlarian kesana kemari untuk menyelamatkan mereka yang terluka. "Ya Tuhan, tolong beri aku kekuatan untuk menyelamatkan satu nyawa lagi", itu adalah kata-kata yang diucapkan Desmond baik dari mulutnya atau dari benaknya sepanjang perang dimana dengan tubuh mungilnya ia mengangkut satu persatu tentara yang sudah terluka dan sekarat, bahkan tentara musuhpun ia selamatkan. Jika kalian tidak terharu melihat adegan tersebut, sepertinya ada yang salah dengan kalian. Pada Battle of Okinawa tersebut, Desmond diperkirakan menyelamatkan sekitar 75 orang.

"Hacksaw Ridge" adalah film biografi yang mengangkat kisah hidup salah satu orang paling berani di muka bumi. Film ini mengajarkan banyak hal pada kita, tapi "Hacksaw Ridge" tidak pernah lupa pada jati dirinya sebagai sebuah film untuk hiburan, tidak ada unsur menggurui dalam film ini, itulah yang membuat saya justru menerima banyak hal dari film ini.

Desmond adalah seorang manusia biasa, ia bukan dari kalangan atas yang punya kuasa besar, ia sadar akan hal itu. Tapi, ia ingin berkontribusi pada perang dengan cara menjadi petugas medis dan menyelamatkan nyawa mereka yang terluka. Andai ia orang yang berkuasa, mungkin ia ingin berkontribusi lebih besar, menghentikan perang mungkin? Ini adalah sebuah contoh tentang bagaimana seseorang ingin bermanfaat bagi orang lain, tak peduli besar kecil pengaruhnya. Tindakan Desmond tidak menghentikan perang tapi setidaknya ia berbuat apa yang ia bisa lakukan untuk suatu hal yang baik. Kita dikehidupan sehari-hari juga bisa berpengaruh pada hal yang baik, misalnya membuang sampah pada tempatnya, apakah itu akan langsung meniadakan banjir? Tentu tidak, tapi sama seperti Desmond kita sudah berbuat apa yang kita bisa, besar kecil pengaruhnya itu bukan hal yang harus dipermasalahkan, apalagi jika kita adalah orang biasa tanpa kuasa dan pengaruh yang besar.

Gibson mengatakan jika Desmond masih hidup sampai sekarang, ia ingin Desmond menjadi presiden Amerika Serikat. Tapi, Desmond sudah tiada, orang paling berani di muka bumi ini sudah berpulang pada 23 Maret 2006 di usianya yang ke-87 tahun.

Overall, "Hacksaw Ridge" adalah sebuah film perang yang menarik karena diangkat dari kisah nyata seorang manusia yang inspiratif. Pengembangan cerita di awal memang terkesan lambat tapi ini diperlukan untuk adegan pamungkas yang lebih terasa. Visual perangnya sangat mencekam, mengerikan dan intens, beginilah penggambaran perang seharusnya.

Nilai: 7/10

Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel

Keywords: Review & Ulasan Cerita Film Hacksaw Ridge (2016), Informasi Lengkap, Daftar Pemain Kru, Fakta Unik, Trivia, Penghargaan, Sinopsis, Full Movie Download Subtitle Bahasa Indonesia, Bluray, Mp4, Mkv, Avi, DVDRip, HD, IMDb, Wikipedia, Rotten Tomatoes, Review, Ulasan, Rating, Nilai, Plot, Alur Cerita, Sub Indo, Nonton Online Streaming, Trailer, LK21, Pahe, HBO Max Go, Netflix, Disney Plus Hotstar

Posting Komentar untuk "Hacksaw Ridge (2016), Kisah Tentara yang Tidak Mau Menggunakan Senjata"