Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

22 Lagu Taylor Swift Terbaik

Lagu Taylor Swift Terbaik.jpg

Taylor Swift adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman asal Amerika Serikat. Ia lahir dengan nama Taylor Alison Swift pada 13 Desember 1989 di Reading, Pennsylvania, AS. Genre yang dia usung dalam bermusik adalah country dan pop, namun sekarang juga mulai masuk ke synth-pop/techno-pop.

Swift adalah salah satu musisi wanita berbakat dan paling terkenal di dunia. Ia sudah memenangkan beragam penghargaan dari mulai American Music Awards, Billboard Music Awards sampai Grammy Awards. Namanya juga pernah tercantum dalam Guinness World Records lewat lagu "We Are Never Ever Getting Back Together" yang menjadi fastest selling single in digital history.

Swift dikenal dengan gaya naratif di lagu-lagunya. Kebanyakan lagu Swift terdengar seperti cerita akan pengalaman-pengalaman pribadinya terutama dalam percintaan. Karena itulah, para remaja sangat menggemari lagu Taylor Swift. Selain enak didengar liriknya juga kadang bisa nyambung dengan kisah remaja-remaja sekarang khususnya dalam soal percintaannya,

Sampai saat ini Swift sudah mengeluarkan 7 album studio, 5 EP, 44 video klip, dan 53 singel. Dari semua lagu-lagu Swift manakah yang terbaik? Untuk pertanyaan ini saya yakin semua orang punya pendapatnya masing-masing, begitu juga saya. Inilah daftar lagu-lagu terbaik dari Swift versi saya pribadi.

Berikut Lagu Taylor Swift Terbaik Versi AzizPedia

1. Tim McGraw

"Tim McGraw" adalah debut singel Swift yang masuk di album debutnya juga yang diberi judul sama dengan namanya, "Taylor Swift". Lagu ini dirilis pada 19 Juni 2006 dan ditulis oleh Swift serta Liz Rose. Lagu berdurasi 3 menit 54 detik ini berhasil memenangkan penghargaan Award-Winning Songs di BMI Awards dan Breakthrough Video of the Year di CMT Music Awards pada tahun 2007.

Lagu ini ditulis Swift saat tahun pertamanya di Hendersonville High School. Saat itu ia harus menerima kenyataan kalau hubungannya dengan pacarnya yang merupakan kakak kelasnya harus berakhir lantaran pacarnya itu akan lulus SMA dan akan pindah ke tempat lain untuk masuk ke perguruan tinggi. Jadi, lagu ini berisi Kenangan-kenangan bersama pacarnya, dimana salah satunya lagu-lagu dari Tim McGraw. McGraw adalah seorang penyanyi country yang terkenal dari Amerika Serikat, ia sudah mengeluarkan 15 album studio sepanjang kariernya dan salah satu lagu favorit Swift yang dimaksud di lagu "Tim McGraw" adalah "Can't Tell Me Nothin'", sebuah lagu dari album studio ke-8 McGraw bertajuk "Live Like You Were Dying".

2. Teardrops on My Guitar

"Teardrops on My Guitar" dirilis pada 19 Februari 2007 dibawah naungan label Big Machine Records sebagai salah satu singel di album pertamanya. Lagu yang ditulis oleh Taylor Swift dan Liz Rose ini berhasil mendapatkan sertifikat platinum di Kanada dan triple platinum di Amerika Serikat. Sementara performa lagu ini di tangga lagu juga cukup memuaskan untuk sekelas penyanyi pendatang baru seperti Taylor Swift kala itu, di Hot Country Songs berhasil menduduki posisi runner up, di Billboard Hot 100 mencapai posisi 13 sementara di Adult Top 40 mencapai posisi 6.

"Teardrops on My Guitar" mengalun merdu dengan iringin mandolin dan gitar akustik yang lembut. Instrumennya sangat mendukung makna di dalam lagunya yang merupakan tentang patah hati, cinta bertepuk sebelah tangan, dan friendzone.

Swift terinspirasi untuk menulis lagu "Teardrops on My Guitar" karena pengalamannya bersama sahabatnya semasa SMA, Drew Hardwick. Pada tahun pertama saat masuk Hendersonville High School di Tennessee, Swift duduk bersebelahan dengan Drew. Seiring waktu, mereka menjadi sahabat. Dan dari persahabatan, Swift diam-diam menyukai Drew, sedangkan Drew telah menyukai gadis lain yang bernama Candice. Karena Drew tak menyadari bahwa Swift menyukainya, Drew terus menerus bercerita tentang Candice, yang menurut Drew sangat sempurna. Dan Swift berpura-pura bahagia atas segala hal bahagia yang dialami oleh Drew dan Candice, meskipun sebenarnya Swift cemburu dan patah hati. Swift sendiri bahkan pernah menyatakan bahwa ia sampai tak bisa menghitung berapa kali ia berkata "Aku turut bersuka cita padamu!" pada Drew.

Hingga bertahun-tahun kemudian, Drew masih berhubungan dengan Candice dan Swift tetap tak berani untuk mengungkapkan perasaannya. Setelah lagu "Teardrops on My Guitar" rilis, Drew baru menyadari bahwa sosok "Drew" yang dimaksud dalam lagu tersebut adalah dirinya. Drew mencoba untuk menelepon Swift dan meninggalkan pesan untuk Swift, namun Swift merasa canggung untuk membalas pesan dan telepon dari Drew. Hingga akhirnya pada tahun 2008 ketika Swift sedang keluar bersama Kellie Pickler dan Carrie Underwood untuk menonton pertandingan hoki, Drew menghadang laju mobil Swift dan kedua sahabatnya itu. Kemudian Swift keluar dari mobilnya dan berbincang-bincang bersama Drew. Drew ingin mengajak Swift berkencan setelah ia mengetahui perasaan Swift yang sebenarnya, namun Swift berkata bahwa ia sangat ingin berkencan dengan Drew, hanya saja ia sudah siap untuk mencintai laki-laki lain. Swift berujar bahwa ia tak takut untuk memakai nama depan Drew atau nama laki-laki lain yang ia cintai untuk lagunya, karena Swift merasa bahwa itu adalah sebuah kejujuran.

Video klip "Teardrops on My Guitar" disutradarai oleh Trey Fanjoy, yang sebelumnya juga menyutradarai video klip "Tim McGraw". Drew Hardwick diperankan oleh Tyler Hilton. Taylor memilih Hilton untuk berperan sebagai Drew Hardwick karena menurut Swift, Hilton sangat menggambarkan sosok Drew Hardwick yang berkarakter lucu dan bermata biru. Video klip "Teardrops on My Guitar" diambil di Hume-Fogg High School di pusat kota Nashville pada bulan Maret 2007. Dan ruangan drama sekolah tersebut disimulasi menjadi kamar dimana tampak adegan Taylor menangis sembari memeluk gitarnya di atas ranjang tidurnya.

3. Our Song

"Our Song" adalah lagu Taylor Swift yang juga masuk dalam album studio debutnya. Lagu ini ditulis sendiri oleh Swift dan menjadi singel ke-3 di album studio pertamanya itu. Lagu ini mendapat sambutan yang baik dari para pendengar dan kritikus musik, "Our Song" berhasil menempati posisi 30 di Canadian Hot 100, posisi 16 di Billboard Hot 100, posisi 18 di Mainstream Top 40, dan menjadi lagu pertama Taylor yang menempati puncak Hot Country Songs, lagu ini memuncaki tangga lagu Hot Country Songs selama 6 minggu berturut-turut. Selain itu lagu ini juga mendapat sertifikat quadruple platinum di Amerika Serikat dan sertifikat platinum di Kanada.

Swift menulis lagu ini untuk talent show di tahun pertamanya di SMA. Lagu ini singkatnya tentang sepasang kekasih yang tak punya lagu favorit, kemudian si lelaki bilang kalau lagu favoritnya adalah suara saat ia mengetuk jendala kamar untuk mengajak si wanita kencan di malam hari, suara saat mereka berdua berbincang lewat telepon dengan suara yang pelan karena malam sudah larut, dan suara ketika si wanita tertawa saat kencan pertama. Lirik lagu ini seperti sebuah narasi yang menceritakan romantisme percintaan remaja, tipikal lagu-lagu country Swift dulu.

Lagu ini akan sangat cocok untuk kalian yang pernah mengajak pacar kalian kencan di malam hari meskipun orang tuanya tak mengizinkan hingga kalian harus mengajaknya keluar rumah diam-diam. Lagu ini juga cocok untuk kalian yang pernah terus mengoceh mencari topik pembicaraan di telepon bersama orang yang kalian sayang sampai tengah malam. Hal-hal tersebut biasanya dialami pada masa percintaan usia remaja atau tepatnya saat SMA, masa dimana cinta terasa lebih manis dari madu

Untuk video klipnya standar lah, tidak buruk namun juga tidak bisa dibilang luar biasa. Adegan-adegannya cukup keren dan memiliki kesan romantis plus keanggunan Swift bisa membuat kita para kaum adam terpana, namun semua itu tidak cukup bagi saya karena adegan-adegannya hanya keren namun meaningless. Meskipun begitu nyatanya video klip yang disutradarai oleh Trey Fanjoy ini berhasil menyabet penghargaan Female Video of the Year dan Video of the Year di CMT Music Awards pada tahun 2008.

"Suatu hari, aku duduk dengan gitarku. Aku suka menulis tentang bagaimana musik mempengaruhi orang-orang, dan sangat menyenangkan untuk menulis lagu ini, karena lagu ini tentang sebuah pasangan yang tidak memiliki lagu. Dan aku ingin lagu ini menjadi yang terakhir di album ini, karena baris terakhir dari lagu ini adalah 'play it again'. Mari kita berharap bahwa orang-orang menganggapnya sebagai isyarat untuk mem-play album ini lagi! Haha." - Taylor Swift

4. Love Story

"Love Story" merupakan lagu Swift dari album "Fearless" yang dirilis pada 12 September 2008. Lagu dengan genre country pop ini ditulis oleh Swift sendiri dibawah naungan label Big Machine Records. Pada tahun 2009, lagu berdurasi 3 menit 57 detik ini berhasil memenangkan penghargaan Song of the Year dan Publisher of the Year di BMI County Awards serta Music Video of the Year di Country Music Association Awards.

Lagu ini masuk ke dalam daftar best-selling singles of all time dengan total penjualan lebih dari 18 juta kopi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat "Love Story" terjual sebanyak 6,1 juta kopi dan mendapatkan sertifikat 8× platinum, di Australia terjual sebanyak 490 ribu kopi dan mendapatkan 7× platinum, sementara di Kanada terjual sebanyak 160 ribu kopi dan mendapatkan sertifikat double platinum. Di tangga lagu, "Love Story" juga tampil memukau dengan memuncaki Hot Country Songs, menempati posisi 2 di UK Singles, dan posisi 4 di Billboard Hot 100.

Lagu ini seperti menceritakan ulang kisah terkenal Romea dan Juliet dari sudut pandang Juliet. Siapa sih yang tidak tahu kisah cinta tragis karangan William Shakespeare ini. Bedanya, ending cerita di "Love Story" bahagia sementara yang kita tahu versi aslinya oleh Shakespeare berakhir tragis. Di akhir, perspektif berubah menjadi dari Romeo yang mengungkapkan kalau ia akan melamar Juliet.

Apakah Swift menulis "Love Story" hanya karena terinspirasi oleh kisah Romeo dan Juliet? Nyatanya tidak, suatu waktu ia pernah memperkenalkan pacar atau mungkin orang yang ia sukai (di Wikipedia tertulis "Swift wrote 'Love Story' about a man who was never officially her boyfriend") kepada keluarga dan teman-temannya namun mereka (keluarga dan teman-teman Swift) tidak menyukai pria tersebut. Saat itu, untuk pertama kalinya Swift merasa terhubung dengan kisah Romeo dan Juliet. Itu mungkin alasan kenapa Swift menulis lagu ini dan mengambil kisah Romeo dan Juliet sebagai inspirasinya yang ternyata itu juga berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri. Semua bagian lirik di lagu ini berdasarkan apa yang Swift alami di kehidupan nyata kecuali untuk bagian akhir dimana Romeo melamar Juliet.

Trey Fanjoy masih menduduki posisi sutradara di video klip lagu ini. Swift sepertinya sudah merasa pas ya video klipnya digarap Fanjoy. Video klipnya sendiri banyak dipengaruhi oleh unsur Abad Pertengahan, Renaisans, dan Regency Era.

5. White Horse

"White Horse" adalah singel kedua di album studio keduanya, "Fearless". Lagu berdurasi 3 menit 55 detik ini ditulis oleh Swift bersama Liz Rose. Lagu yang dirilis pada 7 Desember 2008 ini berhasil menjadi Best Female Country Vocal Performance dan Best Country Song di ajang Grammy Awards pada tahun 2010.

"When we're little girls, our parents read us storybooks. And we think that Prince Charming's gonna come along, is gonna have a white cape on, is going to put us on a pedestal. And the bad guy wears black and we always know who that guy is. But what we don't realize is that, in reality, the bad guy is wearing jeans. And he's cute. And he's charming, makes you laugh, and you believe him. You think he's the good guy. Then, you realize he's not." - Taylor Swift

Di dalam dongeng kita bisa dengan mudah mengenali sosok baik seperti pangeran tampan dan baik hati, pun begitu dengan sosok jahatnya, kita bisa mudah mengenalinya. Namun, di dunia nyata tak semudah itu, sosok jahat kadang berpenampilan rapi dan tampan layaknya seorang pangeran. Itulah yang Swift alami, ketika ia merasa telah menemukan pangeran tampannya dan akan membuat kisah-kisah indah layaknya di negeri dongeng bersama pangeran tampan tersebut semuanya sirna, karena orang yang ia kira adalah pangeran tampan ternyata adalah orang jahat yang malah menyakitinya dan ia sadar semua kisah-kisah indah yang ia impikan tidak akan pernah terwujud karena ini dunia nyata bukan negeri dongeng. Lagu "White Horse" ini adalah curahan hati Swift tentang pengalaman asmaranya tersebut. Tapi, belum diketahui pasti lagu ini tentang mantannya yang mana.

Video klipnya sendiri menceritakan seorang wanita yang diperankan oleh Swift diselingkuhi oleh pacarnya. Pengambilan gambarnya hanya berlangsung selama satu hari di Nashville, Tennessee pada Januari 2009.

6. You Belong With Me

"You Belong with Me" adalah lagu Taylor Swift yang menjadi singel ketiga dari album kedua Swift, "Fearless". Lagu berdurasi 3 menit 52 detik ini dirilis pada 18 April 2009 dibawah naungan label Big Machine dan Republic.

Lagu yang ditulis oleh Swift dan Liz Rose ini sukses secara komersial dengan berhasil masuk dalam best-selling singles worldwide, total penjualannya mencapai 7 juta kopi. Lagu dengan genre country pop ini mendapatkan sertifikat 7x platinum di Amerika Serikat, 4x platinum di Australia, dan 2x platinum di Kanada. Di tangga lagu, "You Belong with Me" juga tampil cukup baik dengan berhasil masuk top ten dibeberapa negara seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, termasuk menjadi runner up di Billboard Hot 100. Lagu ini juga berhasil masuk nominasi Song of the Year, Record of the Year, dan Best Female Pop Vocal Performance di ajang Grammy Awards 2010. Sementara di ajang Kids' Choice Awards 2010, "You Belong with Me" memenangkan kategori Favorite Song.

Alunan alat musik banjo bersama gitar listrik membuat lagu ini masih terdengar country namun tidak kuno. Iringin musik lainnya masih standar musik country pop-nya Swift.

Swift terinspirasi untuk menulis lagu ini setelah mendengar teman lelakinya bertengkar dengan pacarnya lewat telepon, Swift merasa kasihan dengan sahabatnya tersebut yang sebenarnya pantas untuk mendapatkan wanita yang lebih baik. Dari sana ia kemudian mengembangkan ceritanya bersama Rose dan jadilah sebuah lirik lagu komplet "You Belong with Me".

Masih dengan gaya naratifnya, Swift disini menceritakan seorang wanita nerd atau kutu buku yang merasa cocok dengan temannya dari berbagai hal, dari mulai kegemaran, cara mereka mengobrol, cara mereka menghibur satu sama lain, ia merasa dirinyalah yang paling bisa memahami teman lelakinya itu. Namun, si lelaki malah memilih wanita lain yang hanya bisa membuat si lelaki bersedih, si wanita tersebut tak bisa memahami si lelaki.

Si cewek nerd memang jelas kalah telak dari si cewek pilihan si lelaki yang kekinian dan bisa dibilang cewek favorit di sekolahnya. Si cewek nerd bukan siapa-siapa, sementara pacar si lelaki adalah seorang kapten cheerleader dan si cewek nerd hanyalah penonton yang duduk di tribun, ketika si cewek favorit tampil seksi memakai rok mini si cewek nerd hanya memakai kaos biasa, jelas dari segi penampilan maupun popularitas beda jauh.

Namun, si cewek nerd punya sesuatu yang tidak dimiliki si cewek favorit. Ia tahu banyak hal tentang si lelaki, ia mampu menghiburnya saat si lelaki sedih, ia mampu memahami lelucon-lelucon yang dibuat si lelaki, ia tahu musik favoritnya, ia juga tahu impian-impian si lelaki, ya jelas karena mereka diceritakan teman dekat. Intinya si cewek nerd sangat cocok dengan si lelaki, tak akan ada pertengkaran-pertengkaran karena alasan bodoh jika mereka menjalin hubungan. Namun, si lelaki tak pernah menyadari itu semua, ia tak mengetahui bahwa wanita yang dicarinya sudah ada di sampingnya dari dulu, ia hanya harus menyadari itu semua. Ia malah terus menerus disakiti pacarnya yang seorang cewek populer itu.

Video klip lagu ini disutradarai oleh Roman White. Ceritanya tidak jauh berbeda seperti yang saya ceritakan di atas dengan ending yang bahagia, si cewek nerd dan si lelaki akhirnya bersama. Si cewek nerd dan si cewek populer diperankan oleh Swift sendiri sementara love interest-nya diperankan oleh aktor tampan Amerika, Lucas Till. Pengambilan gambar video klip ini diambil hanya 2 hari di Gallatin dan Hendersonville, Tennessee. Video klipnya sendiri berhasil menjadi Best Female Video di ajang MTV Video Music Awards 2009, sementara di YouTube, pada September 2019, video klip "You Belong with Me" menjadi video klip lagu country dengan jumlah views terbanyak, total jumlah views-nya sebanyak 990 juta lebih.

7. Back to December

"Back to December" adalah singel ke-2 dari album "Speak Now". Lagu berdurasi 4 menit 53 detik dalam versi original dan 4 menit 11 detik dalam versi radio edit ini bergenre country pop. Dirilis pada 15 November 2010, lagu ini ditulis sendiri oleh Swift di bawah naungan label Big Machine.

Kritikus memuji lagu ini dari segi lirik, melodi, dan vokal. Lagu ini pun berhasil bercokol di posisi 6 Billboard Hot 100 dan meraih sertifikat double platinum di Amerika Serikat serta sertifikat gold di Kanada.

Nuansa musiknya khas country-nya Swift, tentu saja dengan lirik naratifnya. Permainan gitar lembut yang membuat musiknya mampu 'membelai' telinga, ditemani latar musik orkestra yang sesekali terdengar karena country lebih ditonjolkan di lagu ini.

"Elegant ballad full of orchestral swells, solemn guitars, and pleading lyrics." - Stephen M. Deusner

Lagu "Back to December" merupakan lagu permintaan maaf Swift untuk salah satu mantannya yang pernah ia sakiti. Banyak orang berspekulasi kalau mantan Swift yang dimaksud di lagu ini adalah Taylor Lautner, dimana mereka diketahui berpisah di musim dingin tepatnya pada bulan Desember. Lagu ini bercerita ketika Swift kembali bertemu dengan mantannya tersebut namun mantan Swift tersebut terlihat menjaga jarak, Swift sadar akan hal itu dan memakluminya karena Swift pernah menyakitinya dulu. Mereka memulai obrolan kecil tentang bagaimana kabar keluarga, pekerjaan, dan basa-basi soal cuaca. Swift melihat sang mantan tampak hati-hati, ia tampak tak ingin mengarahkan pembicaraan ke topik soal perasaan dan Swift paham itu karena apa yang Swift lakukan dulu, saya suka pengandaian yang Swift berikan "You gave me roses and I left them there to die".

Saya dulu sering menonton video klip lagu ini di sebuah acara televisi musik yang saya lupa apa namanya dan saya juga lupa di saluran televisi mana, yang pasti bukan saluran televisi terkenal seperti RCTI, Trans7, ataupun Indosiar. Di acara musik tersebut tidak banyak video klip yang ditayangkan, pasti yang itu-itu saja, yang masih saya ingat selain "Back to December" ada "Fuckin' Perfect" dari Pink dan "Kristy, Are You Doing Okay?" dari The Offspring. Waktu itu saya masih SMP dan belum punya ponsel Android seperti sekarang yang membuat menonton video klip dan mendengarkan musik sangat mudah. Entah kenapa mendengarkan lagu ini kembali membawa nuansa dulu ketika saya menontonnya di acara tersebut, termasuk beberapa hal yang saya alami semasa SMP, cinta pertama misalnya. Hehe. 😂

8. Mean

Masih dari album "Speak Now", kali ini ada sebuah lagu yang bukan bertemakan percintaan berjudul "Mean". Lagu ini dikirimkan ke radio country di Amerika Serikat pada 13 Maret 2011 sebagai singel ketiga di albumnya. Lagu berdurasi 3 menit 57 detik ini berhasil memenangkan kategori Best Country Song dan Best Country Solo Performance di ajang Grammy Awards ke-54. "Mean" juga menduduki posisi 24 dalam 100 Greatest Country Songs of All Time yang dibuat Rolling Stone.

Kita tahu tak semua kritikan itu membangun, ada kalanya sebuah kritikan ditujukan untuk menjatuhkan, sederhanya ada kritik baik ada kritik jahat. Lagu "Mean" ini adalah lagu Swift untuk orang-orang yang memberikan kritik jahat padanya. Salah satu orang yang dimaksud adalah Bob Lefsetz, seorang bloger terkenal yang memberikan kritikan jahat pada Swift di blognya. "Mean" bisa juga menjadi lagu anti-bullying jika dilihat dari liriknya dan video klipnya yang mengarah kesana.

9. Never Grow Up

Lagu yang masuk ke dalam album "Speak Now" ini berdurasi 4 menit 50 detik dan diciptakan oleh Swift. Lagu ini intinya tentang bagaimana menjadi dewasa tak semenyenangkan ketika waktu kecil dulu dimana liriknya seperti Swift sedang berbicara pada seorang anak kecil. Kabarnya Swift menulis lagu ini saat baru pindah ke apartemen barunya dan dia merasa 'kedinginan', padahal waktu ia pindah saat bulan Juli yang seharusnya musim panas. Tentu saja 'kedinginan' di sini bukan kedinginan dalam artian sebenarnya melainkan kesepian dan merasa sendirian. Tak bisa dipungkiri, ketika beranjak dewasa kita harus terbiasa menjalaninya sendirian, orang tua kita tidak akan selamanya ada di samping kita. Itulah kenapa menjadi dewasa terasa sangat menyebalkan, tapi kita tak bisa menghindarinya.

10. Enchanted

"Enchanted" adalah lagu yang ditulis oleh Swift dan masuk ke dalam album "Speak Now". Lagu berdurasi 5 menit 53 detik ini ditulis Swift di sebuah kamar hotel setelah bertemu seseorang pria di New York. Pria itulah yang menginspirasi Swift menulis lagu "Enchanted" ini. Liriknya tentang Swift yang tertarik dengan pria tersebut tanpa tahu apakah perasaan Swift kepada si pria akan dibalas atau tidak.

Swift menggunakan kata wonderstruck di dalam lirik lagu ini karena si pria pernah menggunakan kata itu dalam sebuah email sehingga si pria itu bisa tahu kalau lagu tersebut tentang dirinya. Kabarnya si pria adalah Adam Young personel Owl City. Di beberapa lagu Swift kerap menyelipkan pesan rahasia dalam lirik di CD aslinya dengan membuat beberapa huruf ditulis secara kapital dan jika huruf-huruf kapital tersebut digabungkan akan membentuk pesan rahasia tersebut, untuk lagu "Enchanted" ini pesan rahasianya adalah "Adam". Apakah benar lagu ini tentang Adam Young?

11. Red

"Red" masuk dalam album Swift yang berjudul "Red". Lagu ini dirilis pada 2 Oktober 2012 di bawah naungan label Big Machine Records sebagai promotional single kedua dari albumnya dan pada 21 Juni 2013 "Red" dirilis sebagai singel kelima dari album tersebut. Lagu berdurasi 3 menit 40 detik ini sempat berada di posisi 6 di Billboard Hot 100 dan posisi 2 di Hot Country Songs. Di Amerika Serikat, "Red" berhasil mendapatkan sertifikat double platinum.

Musik country sangat melekat di lagu "Red" dan juga ada sedikit sentuhan pop rock. Ceritanya memang tentang sebuah hubungan asmara yang kandas namun pembawaan Swift tidak terdengar lebay, musiknya juga terdengar fun.

Lirik "Red" penuh dengan metafora akan sebuah hubungan penuh gairah yang harus sirna dan pada akhirnya menyisakan kenangan yang sulit dilupakan. Seperti saat kita sedang ngebut dengan mobil mewah lalu menemui jalan buntu, seperti warna indah di musim gugur yang harus berganti dengan warna di musim lainnya. Mungkin ini satu dari banyak hubungan cinta yang pernah Swift alami.

12. 22

"22" masuk dalam album studio ke-4 Swift, "Red". Lagu ini diciptakan oleh Swift bersama Max Martin dan Shellback. "22" Dirilis pada 12 Maret 2013 sebagai singel ke-3 di albumnya.

Lagu yang mendapatkan sertifikat triple platinum di Amerika Serikat dengan penjualan 2,3 juta kopi ini ditulis Swift saat ia merayakan ulang tahun ke-22. Pesan rahasia di lagu ini adalah "Ashley, Dianna, Claire, Selena". Itu adalah nama empat sahabat Swift yakni Ashley Avignone, Dianna Agron, Claire Kislinger, dan Selena Gomez.

Lagu ini menceritakan tentang perubahan dari remaja ke dewasa yang terjadi di usia 20-an, dimana kita akan menghadapi hal-hal membingungkan. Periode dimana kita merasa bahagia, bebas, bingung, dan kesepian dalam waktu bersamaan.

13. We Are Never Ever Getting Back Together

"We Are Never Ever Getting Back Together" dirilis pada 13 Agustus 2012 sebagai singel pertama di album "Red". Lagu yang diciptakan oleh Swift, Max Martin dan Shellback ini berhasil merajai Billboard Hot 100 dan Hot Country Songs. Lagu berdurasi 3 menit 12 detik ini juga berhasil mendapatkan 6× platinum di Amerika Serikat dengan total 4,1 juta penjualan.

Sangat mudah mengetahui tentang makna lagu ini, judulnya saja sudah menjelaskan semuanya. "We Are Never Ever Getting Back Together" menceritakan Swift yang menolak sang mantan yang minta balikan, Swift mencoba menghindari hubungan putus-nyambung. Pertanyaannya, untuk mantan Swift yang mana ini? Banyak orang berpendapat kalau mantan yang dimaksud di lagu ini adalah Jake Gyllenhaal, tapi entahlah apakah itu benar atau salah.

Di lagu ini Swift mulai lebih condong ke genre lain selain country, "We Are Never Ever Getting Back Together" lebih ke pop rock.

14. The Last Time ft. Gary Lightbody

Dalam lagu "The Last Time" yang menjadi singel terakhir di album "Red" ini Swift berkolaborasi dengan vokalis Snow Patrol, Gary Lightbody. Lagu yang dirilis pada 4 November 2013 ini diciptakan oleh Swift, Lightbody serta Jacknife Lee dengan mengusung genre alternative rock namun agak terkesan mellow.

Lagu berdurasi 4 menit 59 detik ini memiliki makna yang hampir sama dengan lagu "We Are Never Ever Getting Back Together", hanya saja disajikan lebih lembut dan menusuk hati. Intinya tentang sebuah hubungan putus-nyambung dan Swift ingin mengakhirinya. Jika lagu ini punya latar belakang yang sama dengan "We Are Never Ever Getting Back Together" maka sepertinya 'tersangkanya' juga pasti sama, Jake Gyllenhaal.

Pesan tersembunyi lagu ini terdapat di sampul albumnya yakni "LA on Break". Pesan ini sepertinya mengenai seorang pria yang putus dengan Swift di LA saat istirahat tapi istirahat dari apa? Mungkin dari syuting film karena Gyllenhaal adalah seorang aktor di Hollywood.

15. Everything Has Changed ft. Ed Sheeran

Setelah "The Last Time", kini tembang lainnya dari Swift dimana ia berkolaborasi dengan penyanyi lain berjudul "Everything Has Changed". Selain membawakannya bersama Ed Sheeran, Swift dan Sheeran juga lah yang menulis lagu ini. Dirilis pada 16 Juni 2013, "Everything Has Changed" berhasil menjadi Best Musical Collaboration di Radio Disney Music Awards pada 2014 dan berhasil mendapatkan sertifikat double platinum di Amerika Serikat dengan 2 juta penjualan.

Lagu ini tentang bagaimana hidup kita berubah setelah jatuh cinta pada seseorang yang baru. Pesan rahasia di lagu ini adalah "Hyannis Port", sebuah nama tempat dimana Swift menghabiskan waktu seharian pada tanggal 4 Juli bersama Connor Kennedy.

Video klipnya menceritakan dua anak kecil di sekolah dasar yang berbeda dengan anak lainnya dan menjadi teman dekat, berbeda disini soal minat dan kesukaan, dua anak kecil itu memiliki kegemarana mereka sendiri yang berbeda dengan orang lain. Seperti saat anak lain bermain bola, mereka berdua malah melakukan yoga. Video klipnya dirilis di YouTube pada 6 Juni 2013, disutradarai oleh Philip Andelman dan melakukan pengambilan gambar di Oak Park, California dan San Antonio, Texas.

16. Blank Space

Taylor Swift adalah salah satu yang menerima persepsi buruk dari orang-orang karena pengaruh media. Taylor dianggap sebagai cewek yang suka gonta-ganti pasangan, terlalu mudah jatuh cinta dan terlalu mudah pula untuk melepaskan, itu wajar saja karena barisan mantan Taylor memang luar biasa banyak dan bukan orang sembarangan, sebut saja Joe Jonas, Taylor Lautner, John Mayer, Jake Gyllenhaal, Calvin Harris, Tom Hiddleston, sampai Harry Styles. Gila, mereka artis kelas wahid.

Dasar Taylor memang orang kreatif, alih-alih banyak bacot soal persepsi media yang salah ia lebih memilih menuangkannya dalam sebuah lagu, maka jadilah lagu "Blank Space", sebuah satire akan media yang salah memberitakan sosok peraih 10 Grammy Awards ini, terutama dalam persoalan cintanya.

"Blank Space" ditulis oleh Taylor bersama Max Martin dan Shellback. Dirilis pada 10 November 2014 sebagai singel dalam album 1989 bersama lagu andalan dia lainnya seperti "Shake It Off", "Bad Blood", dan "Wildest Dreams".

Lagu ini dinominasikan dalam 3 kategori di Grammy Awards ke-58 yakni di Record of the Year, Song of the Year, dan Best Pop Solo Performance, meskipun pada akhirnya lagu ini tidak memenangkan kategori manapun. Namun, walaupun gagal meraih penghargaan di Grammy Awards, lagu ini berhasil menang di American Music Awards pada tahun 2015 sebagai Song of the Year. Di tangga lagu, "Blank Space" juga tampil impresif, menjadi singel ketiga Taylor yang berhasil bercokol di puncak Billboard Hot 100, uniknya di minggu sebelumnya, lagu yang berada di puncak adalah lagu Taylor yang lain yakni "Shake It Off", ini menjadikan Taylor sebagai penyanyi wanita pertama sepanjang sejarah yang lagunya menggantikan lagunya yang lain di nomor 1 Billboard Hot 100.

Lagu ini semakin memantapkan Taylor untuk hijrah dari genre musik country, dimana hal ini menjadi perbincangan banyak orang. Saya pribadi tidak masalah dengan hal itu, seseorang kadang perlu keluar dari zona nyaman, Taylor mencobanya dan ia berhasil, tapi saya masih berharap ia akan kambali lagi mengeluarkan lagu country penuh romansa fantasi seperti dulu. "Blank Space" sendiri bergenre electropop, banyak orang menyamakannya dengan lagu-lagu Lorde.

Lagu ini menceritakan seorang wanita yang cantik, menggoda, tukang merayu pria, dan manipulatif. Taylor merasa ia digambarkan sebagai sesosok wanita seperti itu oleh media. Tentu saja Taylor tak setuju karena ia merasa itu bukan dirinya, meskipun ia kenyataannya punya banyak mantan. Lagu ini juga memaparkan hubungan si wanita yang awalnya manis namun berujung pahit.

Taylor memang memiliki banyak mantan namun bukan berarti ia seorang penggoda, ia membiarkan si pria menentukan ke arah mana hubungannya, apakah akan berlanjut dengan cerita yang indah atau berakhir begitu saja, karena pada kenyataannya Taylor dan mantan pacarnya itu sama, Taylor tak memanfaatkan mereka, pun sebaliknya, "Cause you know I love the players, and you love the game".

Selain satire terhadap persepsi salah media, "Blank Space" juga memiliki makna tentang hati yang akan selalu punya tempat kosong tak peduli seberapa banyak nama yang sudah tertulis disana.

17. Shake It Off

"Shake It Off" masuk ke dalam album studio kelima Swift bertajuk "1989", menjadi lagu keenam dan singel utama di album tersebut. Lagu ini ia ciptakan bersama Max Martin dan Shellback. Lagu berdurasi 3 menit 39 detik ini berhasil mencapai posisi 1 di Billboard Hot 100 dan berhasil bertahan di chart selama 50 minggu berturut-turut.

"Shake It Off" berhasil menjadi Favorite Song di ajang People's Choice Awards 2015 dan dinominasikan pada Record of the Year, Song of the Year, dan Best Pop Solo Performance di Grammy Awards pada tahun 2015. Di Amerika Serikat, lagu ini berhasil mendapatkan sertifikat diamond dengan total 10 juta penjualan.

"That song is essentially written about an important lesson I learned that really changed how I live my life and how I look at my life. I really wanted it to be a song that made people want to get up and dance at a wedding reception from the first drum beat. But I also wanted it to be a song that could help someone get through something really terrible, if they wanted to focus on the emotional profile, on the lyrics. Because I’ve had people say things to me like, “When my mom died, I listened to this every single day to help me get out of bed.” And then I’ve had people say, “I danced to this drunk at a wedding reception.” If they want to forget about the lyrics, they can, but if they want to hang on every word, they can do that, too. - Taylor Swift via Billboard

18. Bad Blood

Ada dua versi untuk lagu "Bad Blood" ini yakni versi original dan versi remix, dimana di versi remix Swift berkolaborasi dengan Kendrick Lamar. Lagu menjadi singel keempat di album "1989".

"Bad Blood" berhasil memuncaki tangga lagu di beberapa negara seperti di Australia, Kanada, Israel, Selandia Baru, Skotlandia termasuk menempati posisi 1 di Billboard Hot 100, menjadikannya lagu ketiga di album 1989 yang memuncaki Billboard Hot 100. Lagy ini dinominasikan untuk kategori Best Pop Duo/Group Performance di ajang Grammy Awards ke-58.

Lagu "Bad Blood" bercerita tentang pengkhianatan seorang sahabat. Banyak sepekulasi bertebaran terkait lagu ini dengan yang paling terkenal adalah tentang Katy Perry. Hubungan Perry dan Swift diketahui memang kurang baik.

Video klipnya disutradarai oleh Joseph Kahn dan berhasil menjadi Video of the Year serta Best Collaboration di MTV Video Music Awards pada tahun 2015. Smentara di Grammy Awards ke-58 berhasil menjadi Best Music Video.

19. Wildest Dreams

"Wildest Dreams" masuk ke album "1989". Lagu ini dirilis ke radio oleh Big Machine Records dan Republic Records pada 31 Agustus 2015 sebagai singel kelima di albumnya. Swift menulis lagu ini bersama Max Martin dan Shellback. Lagu ini berhasil menduduki posisi 5 di Billboard Hot 100, menjadikannya lagu kelima di album 1989 yang mencapai top ten dan lagu ke-19 sepanjang kariernya yang mencapai top ten di tangga lagu tersebut.

Lagu ini tentang bagaimana Swift ingin pacarnya mengingat momen-momen terbaik mereka setelah mereka berpisah. Video klip yang disutradarai oleh Joseph Kahn ini menceritakan sepasang kekasih yang diperankan oleh Swift dan Scott Eastwood. Swift memerankan karakter wanita bernama Majorie Finn yang diambil dari nama nenek Swift, Majorie Finlay. Sementara Eastwood memerankan karakter bernama Robert Kingsley. Robert adalah nama kakek Swift sementara Kingsley adalah nama tengah ayah Swift. Di video klipnya memperlihatkan satwa-satwa liar di Afrika. Swift mendonasikan semua pendapatan video klip lagu ini untuk konservasi hewan liar melalui African Parks Foundation of America.

20. Look What You Made Me Do

"Look What You Made Me Do" dirilis pada 25 Agustus 2017 oleh Big Machine Records sebagai singel utama di album studio keenam Swift, "Reputation". Swift menulis lagu ini bersama Jack Antonoff kemudian anggota grup musik Right Said Fred ditambahkan sebagai penciptanya karena menginspirasi melodi di lagu ini lewat lagu mereka dulu, "I'm Too Sexy".

Para penggemar berpendapat kalau lagu ini untuk rival rahasia Swift, kabarnya rival yang dimaksud adalah Kanye West, Kim Kardashian, dan Katy Perry. Lagunya tentang seseorang yang terlahir kembali dengan lebih pintar dan lebih kuat untuk melakukan balas dendam. Bagian lirik "I've got a list of names and yours is in red, underlined" terinspirasi dari serial TV "Game of Thrones" dimana Arya Stark yang berniat akan melakukan aksi balas dendam membuat daftar nama-nama yang akan ia bunuh.

Di Spotify lagu ini memecahkan rekor sebagai lagu yang paling banyak diputar dalam sehari, total "Look What You Made Me Do" diputar sebanyak 10.129.087 kali. Video klip lagu ini juga sempat menjadi video klip dengan jumlah penonton terbanyak di YouTube dalam periode 24 jam setelah dirilis.

21. Me! ft. Brendon Urie

Dalam lagu "Me!", Swift berkolaborasi dengan Brendon Urie vokalis dari Panic! at the Disco. Dirilis oleh Republic Records pada 26 April 2019 sebagai singel utama di album studio ketujuh Swift, "Lover". Lagu ini ditulis oleh Swift, Joel Little serta Urie dan berhasil bercokol di posisi 2 di Billboard Hot 100. Video klipnya ditonton sebanyak 65,2 juta kali dalam 24 jam pertama setelah dirilis di YouTube dan memenangkan Best Visual Effects di MTV Video Music Awards pada tahun 2019.

"Me!" ditulis Swift sabagai lagu agar para pendengarnya bisa lebih percaya diri dan mulai mencintai diri sendiri.

"'Me!' is a song about embracing your individuality and really celebrating it, and owning it. I think that with a pop song, we have the ability to get a melody stuck in people’s heads, and I want it to be one that makes them feel better about themselves." - Taylor Swift

22. Safe & Sound ft. The Civil Wars

Lagu ini tidak masuk ke album studio Swift yang mana pun melainkan merupakan singel di album "The Hunger Games: Songs from District 12 and Beyond" yang merupakan album soundtrack film "The Hunger Games". Lagu ini dirilis di iTunes Store di Amerika Serikat pada 26 Desember 2011 dan kemudian ditambahkan ke daftar putar BBC Radio 1 di UK. "Safe & Sound" berhasil memenangkan kategori Best Song Written for Visual Media di Grammy Awards pada tahun 2013.

Lagu ini menggambarkan empati dan kasih sayang karakter Katniss pada Rue, Peeta, dan Prim di film-film The Hunger Games. Lagu ini terdengar seperti lagu pengantar tidur.

Itulah lagu-lagu Taylor Swift terbaik versi AzizPedia. Daftar ini merupakan pendapat saya saja dan saya juga bukan swifties jadi maaf jika diantara kalian ada yang kurang setuju dengan daftar di atas. Silakan tulis di kolom komentar jika kalian punya daftar lagu-lagu Taylor Swift kalian sendiri.

Keywords: Lagu Terbaik Taylor Swift, Biodata, Biografi, Profil, Informasi Lengkap, Fakta Unik, Daftar, List The Best, Sepanjang Masa, Sejarah, Terbaru, Terkini, Terupdate

Posting Komentar untuk "22 Lagu Taylor Swift Terbaik"