BlacKkKlansman (2018), Kisah Polisi Kulit Hitam Menghadapi Organisasi yang Rasis
Isu rasisme masih menjadi sesuatu yang menarik dibahas karena masih menjadi permasalahan di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Aksi-aksi untuk menyuarakan kesetaraan bagi kulit hitam masih ada sampai saat ini karena memang aksi rasismenya juga masih ada. Sebuah film yang mengangkat isu rasisme di dalamnya sudah banyak, "Get Out" menjadi salah satu yang mengangkat isu rasisme dengan cara yang fresh ke dalam sebuah film. Selain itu, ada juga "BlacKkKlansman" yang juga mengangkat isu rasisme tapi dengan cara yang menarik, unik, dan bisa dibilang baru.
"BlacKkKlansman" merupakan karya dari sutradara Spike Lee dimana ia juga menjadi penulis ceritanya bersama Kevin Willmott, David Rabinowitz, dan Charlie Wachtel. Saya belum pernah menonton film manapun dari Lee jadi saya tidak terlalu tahu bagaimana gaya penyutradaraannya, ini adalah film pertamanya yang saya tonton.
Cerita di film ini berdasarkan memoir Black Klansman yang ditulis oleh Ron Stallworth. Jadi, cerita di film ini diangkat dari kejadian nyata, namun ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan kejadian aslinya, untuk menambah dramatis cerita atau untuk keperluan lainnya. itu hal yang wajar untuk sebuah film adaptasi kisah nyata.
Menariknya di jajaran produser ada dua nama yang mencuri perhatian, yaitu Jordan Peele dan Jason Blum. Peele adalah sutradara dari film "Get Out" yang sempat saya singgung di atas sementara Blum adalah pendiri dari Blumhouse Productions, rumah produksi yang terkenal dengan film-film ber-budget rendah namun sukses secara komersial dan penilaian. "BlacKkKlansman" juga diproduksi oleh Blumhouse Productions. Jika biasanya Blum menerapkan standar budget dibawah $5 juta untuk film baru dan dibawah $15 juta untuk sebuah sekuel, "BlacKkKlansman" adalah pengecualian. Blum memperbolehkan film ini memiliki budget lebih dari standar yang diterapkan Blumhouse Productions karena ada sosok Spike Lee yang dianggap Blum sebagai salah satu pahlawannya. Pahlawan disini mungkin dalam artian idola atau orang yang menginspirasi Blum dalam perjalanan kariernya. Budget "BlacKkKlansman" sendiri kabarnya ada di kisaran $15 juta. Walaupun melewati standar Blumhouse Productions dalam penerapan budget, tapi tetap saja film ini untung besar karena berhasil meraup pendapatan sebesar $93 juta dari seluruh dunia, menjadikan film ini sebagai film terlaris kedua Lee setelah "Inside Man".
Untuk rating, film berdurasi 2 jam 15 menit ini juga memuaskan. Di IMDb, "BlacKkKlansman" mendapatkan rating 7,5/10 dari 237 ribu penilaian. Sementara di Metacritic mendapatkan 83 dari 56 ulasan. Di Rotten Tomatoes film ini juga mendapatkan rating yang tinggi yaitu 96% dari 445 ulasan.
"BlacKkKlansman" sempat ditayangkan pada Festival Film Cannes dan berhasil mendapatkan Grand Prix. Grand Prix adalah penghargaan prestisius kedua di festival tersebut setelah Palme d'Or. Lee juga mendapatkan standing ovation selama enam menit setelah penayangan "BlacKkKlansman" di festival tersebut.
Di Academy Awards, "BlacKkKlansman" berhasil memenangkan kategori Best Adapted Screenplay, menjadi film pertama Lee yang memenangkan kategori tersebut di Academy Awards. Film ini juga membuat Lee menjadi orang Amerika kulit hitam kedua yang masuk dalam nominasi produksi, penulisan, dan penyutradaraan terbaik di Academy Awards di tahun yang sama. Orang Amerika kulit hitam pertama yang melakukannya adalah Jordan Peele. Selain di Academy Awards, "BlacKkKlansman" juga memenangkan kategori yang sama di BAFTA Awards.
Sinopsis: "BlacKkKlansman" menceritakan tentang Ron Stallworth (John David Washington) yang merupakan seorang kulit hitam yang menjadi polisi di Departemen Kepolisian Colorado Springs. Bersama rekannya, Detektif Philip "Flip" Zimmerman (Adam Driver) mereka menginvestigasi sebuah organisasi rasis bernama Ku Klux Klan (KKK).Review No Spoiler!
Jujur saja saya tidak banyak tahu apa itu organisasi KKK, awalanya saya mengira mereka adalah organisasi pemuja setan karena penampilan mereka yang ikonik dengan kain putihnya membawa pemikiran saya kesana. Ternyata bukan, KKK adalah organisasi rasis yang menganggap ras kulit putih sebagai ras terbaik. Tujuan mereka adalah membasmi kaum-kaum minoritas seperti orang kulit hitam, orang Yahudi, Muslim, dan para imigran di Amerika Serikat. Bisa dibilang organisasi ini adalah organisasi teroris, mengerikannya mereka masih tetap eksis sampai sekarang.
Saya yang beranggapan kalau KKK adalah organisasi pemuja setan berekspektasi film ini akan menyuguhkan sesuatu yang menegangkan dan menyeramkan nyatanya ternyata tidak. "BlacKkKlansman" tidak memiliki bagian-bagian yang menegangkan, bahkan sampai akhir. Di adegan akhir pun saya tidak merasakan ketegangannya. Itu salah saya yang berekspektasi tidak jelas karena selain KKK bukanlah pemuja setan, film "BlacKkKlansman" juga tidak bergenre thriller (menurut IMDb). Memang film ini bergenre kiriminal dan untuk kriminalnya memang sudah sesuai, walaupun kembali lagi tak ada ketegangan yang berarti.
"BlacKkKlansman" juga punya beberapa dialog yang saya rasa agak terlalu lama dan sedikit bikin bosan, namun itu tidak banyak, lagi pula nantinya dialog-dialog tersebut ternyata bukan dialog sembarangan yang asal dimasukkan untuk menambah durasi, dialognya berperan untuk menekankan ceritanya.
Yang menarik dari cerita film ini selain membahas KKK yang mana merupakan hal baru bagi saya, "BlacKkKlansman" juga menyusun ceritanya dengan sangat rapi. Bagaimana film ini menceritakan setiap pihak dengan cara yang sederhana, namun sesuai porsinya masing-masing. Film ini menjaga ritmenya dalam bercerita, meskipun seperti yang saya bilang di atas ada beberapa bagian dialog yang terasa bertele-tele namun itu termaafkan karena nantinya cerita lebih terasa berkat dialog tersebut.
Ketegangan yang luar biasa memang tidak ada, namun saya menyukai bagaimana film ini bercerita. Apalagi film ini memasukkan beberapa unsur komedi yang terbilang fresh, dimana saya tidak mengantisipasi hal tersebut. Saya pikir film dengan cerita isu rasisme yang cukup dalam seperti ini tak akan memasukkan komedi terlalu banyak, pada kenyataannya film ini disajikan lebih ceria dengan lelucon disana-sini tanpa melupakan jati dirinya yang merupakan film tentang isu rasisme.
Film ini membawa pesan anti-rasisme namun dikemas dengan cara yang berbeda, alih-alih membuat kita merasakan kengerian karena aksi-aksi rasisme yang tidak manusiawi layaknya di "12 Years a Slave", "BlacKkKlansman" menjadikan dirinya hiburan yang 'renyah' dan menarik, dengan atau tanpa kita memperhitungkan isu rasismenya.
Para pemain di film ini ada John David Washington, Adam Driver, Laura Harrier, Topher Grace, Jasper Paakkonen, Ryan Eggold, Paul Walter Hauser, Corey Hawkins, Ashlie Atkinson, dan Michael Buscemi.
Ron Stallworth asli awalnya ingin Denzel Washington yang memerankan karakternya, tapi ia juga sangat senang mengetahui kalau putra Denzel Washington yang akan memerankan karakternya. Penampilan John David Washington disini memang luar biasa, diimbangi oleh performa memukau lainnya dari Adam Driver, mereka berdua menjadi nyawa untuk film ini. Film lainnya dari Adam Driver yang pernah saya tonton adalah "Marriage Story", penampilannya disana juga luar biasa. Sampai saat ini, Adam Driver memang tidak pernah mengecewakan saya dari kualitas aktingnya. Sementara untuk John David Washington, film dia lainnya yang pernah saya tonton adalah "Tenet". Penampilannya di film tersebut memang bagus, namun tetap bagi saya aksinya di "BlacKkKlansman" ini masih yang terbaik.
Para pemain yang memerankan karakter-karakter antagonis sebagai anggota KKK juga tampil meyakinkan. Kebencian karakter-karakter mereka terhadap kaum minoritas berhasil diperlihatkan dengan sangat baik.
Diatas saya menyebut film ini diadaptasi dari kisah nyata namun ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan yang ada di dunia nyata. Salah satu dari ketidaksesuaian itu adalah karakter Patrice Dumas yang diperankan oleh Laura Harrier. Di dunia nyata karakter ini tidak ada, karakter ini adalah karakter fiksi yang sengaja di buat untuk keperluan film.
Di akhir film kita akan melihat cuplikan kericuhan pada tahun 2017 yang sepertinya saat demo tentang rasisme, saya kurang tahu masalah ini, tapi kemungkinan besar ini memang demo rasisme. Cuplikan ini mungkin untuk menekankan isu rasisme yang dibawa film ini, agar penonton tetap ingat kalau film ini membawa pesan yang cukup kuat tentang rasisme, meskipun penyajiannya tidak sekelam "12 Years a Slave" yang mengangkat isu serupa.
Rating: 8/10
Untuk kalian yang suka menonton film di ponsel smartphone, tentu kalian membutuhkan earphone/headset dengan kualitas yang mamadai agar pengalaman menonton kalian semakin maksimal. Cek link di bawah ini untuk melihat rekomendasi earphone/headset terbaik dengan harga yang murah!
- Rekomendasi Headset/Earphone Terbaik & Termurah Untuk Ponsel
Posting Komentar untuk "BlacKkKlansman (2018), Kisah Polisi Kulit Hitam Menghadapi Organisasi yang Rasis"