Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Misteri Menghilangnya Penumpang Kapal Mary Celeste

Misteri Menghilangnya Penumpang Kapal Mary Celeste.jpg

Tragedi kecelakaan yang merenggut korban jiwa di dunia pelayaran memang sudah kerap kali terjadi bahkan hampir tiap tahun. Kebanyakan kasus bisa ditemukan penyebabnya, sebagian lagi terus diselimuti tanda tanya sampai hari ini, salah satunya tragedi kapal Mary Celeste yang sampai saat ini masih belum ada jawaban konkret untuk menyudahi misteri puluhan tahun tersebut.

Kapal Mary Celeste ditemukan tanpa satupun penumpang di tengah lautan, kemana para penumpang dan mengapa mereka meninggalkan kapal yang kondisinya masih layak berlayar tersebut menjadi misteri lautan yang sangat populer. Arthur Conan Doyle, seorang penulis yang menciptakan karakter terkenal Sherlock Holmes menjadi orang yang turut berkontribusi membuat kisah kapal Mary Celeste dikenal banyak orang. Ia menulis sebuah cerita pendek pada tahun 1884 tentang kapal Mary Celeste dan mengubah sedikit nama kapal tersebut menjadi Marie Celeste, ia juga mengubah nama kapten dan lokasi maupun waktu kejadiannya. Arthur memang menulis cerita fiktif namun semua orang tahu kalau kisah fiktif yang ditulis Arthur tersebut terinspirasi dari kisah nyata kapal Mary Celeste. Setelah itu, mitos-mitos Mary Celeste mulai menyebar.

Mary Celeste adalah sebuah kapal dagang yang dibuat di Spencer's Island, Nova Scotia. Diluncurkan pada 18 Mei 1861 dan terdaftar di Nova Scotia dengan nama awalnya adalah Amazon. Pada awal dibuatnya, kapal ini berbobot 198,42 ton dengan panjang 30,3 meter.  Kapal ini awalnya dimiliki oleh 9 orang yang dipimpin oleh Joshua Dewis dan diantaranya ada Robert McLellan, kapten pertama kapal ini.

Pelayaran perdana kapal ini saat masih menggunakan nama Amazon sudah ditimpa masalah. Amazon berlayar ke Five Islands untuk mengambil muatan kayu yang rencananya akan diantar ke London melalui Samudera Atlantik. Sayangnya setelah mengawasi pemuatan kapal Kapten McLellan jatuh sakit dan kondisi semakin memburuk hingga Amazon terpaksa harus kembali ke Spencer's Island dimana Kapten McLellan meninggal pada tanggal 19 Juni 1861.

John Nutting Parker mengambil alih posisi kapten di kapal Amazon dan melanjutkan pelayarannya ke London. Namun lagi-lagi kesialan menimpa, kali ini Amazon menabrak peralatan memancing di Eastport, Maine sementara di perjalan pulang dari London, Amazon menabrak sebuah brig di Selat Inggris. Meskipun pelayaran perdananya kurang mulus, nyatanya untuk beberapa tahun selanjutnya Amazon berhasil melakukan perjalanannya dengan lancar. Pada periode yang lancar itu jabatan kapten sempat berindah dari Parker kepada William Thompson di tahun 1863.

Pada Oktober 1867, Amazon diserang badai di Cape Breton Island hingga mengalami kerusakan parah dan para pemilik membiarkannya terlantar sebelum akhirnya di akuisisi oleh Alexander McBean.

Singkat cerita, Amazon jatuh ke tangan seorang pelaut Amerika dari New York bernama Richard W. Haines yang membelinya seharga $1.750. Haines memperbaiki kapal tersebut dan harus merogoh kocek sebanyak $8.825. Haines kemudian menjadikan dirinya sendiri sebagai kapten di kapal itu dan pada Desember 1868 kapal tersebut didaftarkan di New York dengan nama baru yang tak lain dan tak bukan adalah Mary Celeste.

Selanjutnya kepemilikan jatuh ke tangan sebuah konsorsium New York yang dipimpin oleh James H. Winchester. Pada awal 1872, Mary Celeste mendapatkan reparasi besar-besaran seharga $10.000 yang membuat berat total kapal bertambah menjadi 282,28 ton dan panjang 31 meter. Kemudian Benjamin Spooner Briggs menjadi kapten kapal Mary Celeste setelah membeli sebagian saham kapal ini. Saat dipimpin oleh Briggs lah tragedi penuh tanda tanya itu terjadi.

Kapten Briggs dikenal sebagai palaut berpengalaman dan pernah menjadi kapten di beberapa kapal seperti Sea Foam, Forest King, dan Arthur. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan, ia juga dihormati oleh orang-orang yang berada di bawah komandonya karena keadilan dan kemampuannya. Namun, nasib berkata lain saat ia menjadi kapten di Mary Celeste.

Pada 5 November 1872, Mary Celeste berencana untuk melakukan pelayaran ke Genoa, Italia dari New York, Amerika Serikat melalui Samudera Atlantik untuk mengantar 1.701 barel alkohol. Kapal tersebut berisi 10 penumpang yang terdiri dari 7 awak kapal, Kapten Briggs, istrinya yang bernama Sarah, dan putri Kapten Briggs yang baru berusia 2 tahun bernama Sophia Mathilda. Namun, karena kondisi cuaca sempat tak mendukung Kapten Briggs memutuskan untuk berlabuh di lepas Staten Island sembari menunggu cuaca membaik. Akhirnya, Mary Celeste melanjutkan pelayarannya pada 7 November.

Sebelum keberangkatannya, Kapten Briggs sempat bertemu dengan temannya sesama pelaut bernama David Morehouse yang menjadi kapten kapal Dei Gratia. Ternyata Kapten Morehouse juga memiliki tujuan pelayaran yang sama yakni ke Genoa untuk mengantar minyak bumi. Namun, karena menunggu muatannya penuh, Dei Gratia baru berangkat 8 hari setelah Mary Celeste berangkat yakni pada 15 November. Kabarnya, malam sebelum keberangkatan Mary Celeste, Kapten Briggs dan Kapten Morehouse sempat makan malam bersama.

Pada tanggal 5 Desember, para kru Dei Gratia melihat sebuah kapal berjarak 9,7 km berlayar tak menentu. Saat itu posisi Dei Gratia berada di 600 mil sebelah barat Portugal, antara Azores dan pantai Portugal. Saat kapal semakin mendekat Morehouse kemudian menyadari kalau itu adalah kapal Mary Celeste namun tak terlihat seorangpun di dek kapal termasuk Kapten Briggs. Kapten Morehouse kemudian menyuruh dua krunya yakni Oliver Deveau dan John Wright untuk memeriksa keadaan kapal Mary Celeste. Namun, mereka tetap tak menemukan tanda-tanda kehidupan di kapal tersebut. Kondisi kapal sangat basah dan sebagian terendam air namun tidak sampai ada potensi tenggelam. Semua berkas yang ada di kapal menghilang kecuali buku harian kapten kapal. Jam kapal tidak berfungsi, kompas rusak, sedangkan sextant dan marine chronometer telah hilang. Persedian makanan untuk 6 bulan masih tersedia, barang-barang berharga para penumpang masih ada pun dengan muatannya juga masih terjaga. Namun, satu-satunya sekoci di kapal tersebut sudah hilang. Meski ada kerusakan, kapal relatif utuh. Para penumpang menghilang tanpa jejak dan tidak pernah ditemukan lagi sampai saat ini.

Kapten Briggs kemudian menyuruh orangnya membawa Mary Celeste ke Genoa untuk menyelesaikan perjalanannya. Sesampainya disana muatan dibongkar dimana ditemukan 9 barel alkohol sudah kosong, kemudian investigasi untuk mengetahui penyebab Menghilangnya semua penumpang Mary Celeste pun dimulai. Namun, yang muncul hanyalah teori-teori yang masih harus dipertanyakan.

Banyak teori yang muncul dari mulai pembunuhan oleh awak kapal Dei Gratia, konspirasi Kapten Briggs dan Kapten Morehouse, diserang bajak laut, dibunuh oleh kru Mary Celeste sendiri, dihantam badai, waterspout, gempa bumi, Segitiga Bermuda, masuk ke dimensi lain, sampai diculik oleh alien.

Teori kalau kapal Mary Celeste diserang bajak laut jelas sudah terbantahkan dari awal karena barang-barang penumpang dan muatannya masih utuh, memang 9 barel alkohol kosong namun bajak laut bodoh mana yang hanya mengambil 9 barel alkohol dari seribu lebih yang tersedia. Ditambah tak ada tanda-tanda perkelahian di kapal tersebut.

Teori lainnya menyebutkan kalau kapal ini sebenarnya diserang oleh Kapten Morehouse bersama para awaknya dari kapal Dei Gratia dan kemudian akan mengesahkan kepemilikan Mary Celeste atas dasar mereka yang menemukannya. Sayangnya teori ini juga tak masuk akal karena Mary Celeste berangkat 8 hari lebih awal dibanding Dei Gratia jadi sangat mustahil mereka bisa menyusul Mary Celeste. Kecuali Dei Gratia menyelundupkan orang ke Mary Celeste, namun tak ada tanda-tanda perkelahian membuat teori ini juga sukar untuk dipercayai.

Ada juga teori yang menyebutkan kalau Kapten Briggs dan Kapten Morehouse bekerja sama melakukan hal tersebut agar mendapat keuntungan dari perusahaan asuransi karena sebelum keberangkatannya Mary Celeste telah diasuransikan di Eropa. Namun, jumlah uang asuransi tidak akan mampu membuat hidup Kapten Briggs dan Kapten Morehouse sejahtera di masa tuanya, apalagi bagi Kapten Briggs yang harus menggunakan identitas baru jika melakukan penipuan asuransi seperti itu. Jadi, teori ini juga terdengar mustahil.

Untuk teori tentang gejala alam seperti badai, waterspout, dan gempa bumi juga masih harus dipertanyakan. Tidak adanya laporan soal cuaca buruk di sekitar lokasi ditemukannya Mary Celeste seakan membantah hal tersebut. Dei Gratia dan penduduk Portugal pun tidak mengalami gejala alam seperti badai dan gempa bumi, terkecuali untuk waterspout, sebuah semburan air laut yang menjulang tinggi seperti tornado dan bisa muncul bahkan saat kondisi cuaca baik sekalipun. Andaikan Mary Celeste memang terkena waterspout, apakah Kapten Briggs yang merupakan seorang pelaut berpengalaman akan segegabah itu melakukan evakuasi meninggalkan kapal.

Kemungkinan lainnya, Kapten Briggs dan para penumpang lainnya menaiki sekoci karena ada badai atau kita ambil waterspout saja yang bisa muncul saat kondisi cuaca bagus, mereka mengikatkannya dengan tali ke Mary Celeste namun entah karena apa tali tersebut putus, teori ini berdasarkan penemuan sebuah tali putus yang terikat dengan Mary Celeste. Kemudian Kapten Briggs dan para penumpang lainnya di sekoci hendak menyusul Mary Celeste namun tidak terkejar.

Karena penjelasan tentang menghilangnya para penumpang Mary Celeste tak kunjung menemukan titik cerah, pendapat liar orang-orang mulai bermunculan seperti masuk ke dimensi lain, diserang monster laut, diculik alien, sampai Segitiga Bermuda. Untuk Segitiga Bermuda mungkin hanya omong kosong karena lokasi penemuan Mary Celeste sendiri bukan di daerah Segitiga Bermuda.

Setelah peristiwa misterius itu, Mary Celeste kemudian dijual oleh James Winchester dengan kerugian yang cukup besar. Selama 13 tahun berikutnya, kapal itu berpindah tangan sebanyak 17 kali.

Pada tanggal 3 Januari 1885, pemilik terakhirnya yang bernama GC parker berusaha menenggelamkan kapal itu di laut Karibia dengan cara membakarnya dalam usaha untuk menipu perusahaan asuransi. Saat itu, kapal itu memuat kargo yang diasuransikan dengan nilai besar. Namun usaha ini diketahui dan GC parker pun dipenjara.

Karena kerusakan berat akibat usaha GC Parker, kapal Mary celeste dibiarkan begitu saja dan perlahan-lahan tenggelam ke laut, semua misteri yang menyelimutinya ikut tenggelam namun tetap dikenang sampai saat ini sebagai salah satu misteri lautan paling membingungkan.

Keywords: Misteri Mary Celeste, Kapal Hantu Tanpa Penumpang, Gibraltar, Kecelakaan di Lautan, Monster Laut, Segitiga Bermuda, Sejarah, Informasi Lengkap, Fakta Unik, Trivia

Posting Komentar untuk "Misteri Menghilangnya Penumpang Kapal Mary Celeste"